Oktovianus Pogau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Okto,'''Oktovianus panggilan akrabnya, atau Mepa panggilan sayangnya di kalangan teman-teman [[Papua|Papua.]]Pogau''' adalah pendiri dan sekaligus editor dari koran online Suara Papua. Dia adalah bagian dari kaum intelektual publik Papua yang jumlahnya sangat kecil. Okto juga dikenal sebagai pemuda yang cerdas dan gigih memperjuangkan nasib bangsa Papua. Dia juga kritis dan berani menyuarakan apa yang tidak boleh disuarakan oleh media-media lokal Papua maupun media nasional.<ref>{{Cite web|url=https://indoprogress.com/2016/02/bintang-kejora-yang-mati-muda/|title=Bintang Kejora Yang Mati Muda|date=2016-02-04|website=IndoPROGRESS|language=en|access-date=2020-03-11}}</ref>
 
== Lahir ==
OKTOVIANUS POGAU lahir pada 5 April 1992 Desa [[Mbamogo, Agisiga, Intan Jaya|Mbamogo]], Kecamatan Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Ini adalah sebuah kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten Paniai. Ayah Okto, Petrus Pogau, adalah kepala kampung Mbamogo. Okto dilahirkan oleh Juliana Nabelau salah satu dari tujuh istri Petrus Pogau. Okto sangat dekat dengan mamanya.
 
== Pendidikan ==
Baris 10:
 
== Wafat ==
OKTOVIANUS POGAU, jurnalis [[Papua]], meninggal dunia pada hari Minggu, [[31 Januari]] [[2016|2016.]] Dia meninggal pada usia sangat muda, 23 tahun. OktoIa sudahdikabarkan menderitameninggal sakitkarena hampirkomplikasi setahunparu-paru. belakanganDua ini.hari Taksebelumnya, banyakdia membalas sapaan yang tahudisampaikan ataulewat diberitahupesan di telepon. Ia tidak menjelaskan panjang lebar, hanya sebuah ''emotikon'' menitikkan air mata. Okto mungkin tak mau membuat banyak orang resah.
 
Hingga akhir hayatnya, tetap tak banyak yang tahu kesulitan dan kesakitannya. Ia dikabarkan meninggal karena komplikasi paru-paru. Dua hari sebelumnya, dia membalas sapaan yang disampaikan lewat pesan di telepon. Ia tidak menjelaskan panjang lebar, hanya sebuah ''emotikon'' menitikkan air mata. Okto mungkin tak mau membuat banyak orang resah. Sebagai yatim piatu, mungkin sejak kecil ia sudah terbiasa menyimpan dukanya sendiri di dalam tulisan-tulisannya.
 
== Referensi ==