Biak Nampe, Munte, Karo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: cengkeh → cengkih (2)
Baris 14:
'''Biak Nampe''' merupakan salah satu [[desa]] yang ada di kecamatan [[Munte, Karo|Munte]], Kabupaten [[Kabupaten Karo|Karo]], provinsi [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]].
 
Desa Biaknampe merupakan pemukiman seluas 300 hektar yang terletak di kecamatan Munte Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Dua ratus (200) hektar lebih dari luas desa ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan pertanian. Mulai dari bertani jeruk, jagung, hingga cengkehcengkih dan kopi sebagai tanaman selingan. Sedangkan, sisa luas lahan dari desa ini dimanfaatkan sebagai tempat mereka bermukim dan mengakses jalan.
 
Penduduk di desa ini dihuni oleh mayoritas umat Kristen dengan persentase sebesar 90% dan umat Islam sebagai minoritas dengan persentase 5% (±10 Kepala Keluarga). Adapun umat Kristen terbagi lagi menjadi umat Katolik (15%) dan umat Protestan (80%). Sampai saat ini rumah ibadah untuk umat Islam belum ada dikarenakan tidak adanya inisiatif warga untuk membangunnya. Sedangkan, untuk gereja, warga desa sudah memiliki GSRI, GPDI, GBKP, dan RK.
Baris 21:
 
Menyinggung soal pendidikan, desa Biaknampe hanya memiliki dua sekolah untuk tingkat PAUD. Untuk tingkat Sekolah Dasar, anak-anak di desa Biaknampe harus berjalan lagi ke perbatasan antara desa Biaknampe dengan desa Tanjung Beringin. Adapun Sekolah Dasar tersebut bernama SD Negeri 040513 Bungancole. Sedangkan, anak-anak yang sudah sampai di tingkat SMP dan SMA harus naik transportasi umum lagi ke Kabanjahe.
 
 
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:IMG-20190804-WA0010(2).jpg
Baris 35 ⟶ 34:
 
Biaknampe juga punya kisah lain akan sebutannya. Ada masyarakat yang mengatakan bahwa awalnya Biaknampe tidaklah bernama seperti sekarang. Dulu, sebelum masa kemerdekaan kala desa ini bermukim di dekat Gereja (GBKP), desa ini disebut dengan nama ‘Rantai Besi.’
<br />
 
== '''DESA BIAKNAMPE: SEJARAH & ARKEOLOGI''' ==
Baris 83 ⟶ 81:
 
·        Model pembelajaran kreatif untuk tingkat PAUD dan Sekolah Dasar
 
 
4.      Listrik dan Aliran Air
Baris 90 ⟶ 87:
 
Untuk pengairan di desa Biaknampe, mereka tergantung pada aliran air dari Barungkersap. Namun air yang mengalir tidak terlalu bersih dan perlu penyaringan lagi untuk dipakai masak air ataupun mandi. Kamar mandi di desa ini sendiri masih menggunakan kamar mandi umum bagi yang rumahnya tidak teraliri air.
<br />
 
=== '''PENDIDIKAN DI DESA BIAKNAMPE''' ===
Baris 113 ⟶ 109:
 
3.      Simpan-Pinjam (UP2K-PKK)
<br />
 
=== ADAT & KESENIAN ===
Baris 125 ⟶ 120:
 
Sebenarnya ada beberapa adat lagi di desa ini. Khususnya identik dengan adat Karo. Adat pernikahan dan pemakaman adalah beberapa dari adat khas Karo yang masih mereka jalankan.
<br />
 
=== MATA PENCAHARIAN WARGA DESA BIAKNAMPE ===
Ada sekitar 20-30 Kepala Keluarga yang bercocok tanam jenis kol, cabe, tomat, dan padi. Bahkan kol sempat diekspor ke Malaysia dan Singapura. Akibat irigasi air yang memburuk, mata pencaharian warga beralih ke tani jagung. Namun sekarang, tani jeruk menjadi mata pencaharian paling besar yang dilakukan oleh para warga. Lalu menjadikan kopi dan cengkehcengkih sebagai mata pencaharian sampingan selain bertanam jeruk.
 
Di bidang wirausaha atau bisnis, masyrakat di desa ini sudah ada yang berbisnis kopi dan uis nipes (kain khas Karo).
<br />
 
== POTENSI BESAR DESA BIAKNAMPE ==
Baris 159 ⟶ 152:
 
Biaknampe termasuk desa yang sangat aman di kecamatan Munte. Keamanan ini membuat kenyamanan tinggi bagi siapapun yang mengunjunginya. Bahkan kasus kehilangan di desa ini hampir dikatakan tidak pernah terjadi. Selain itu, keramahan para warga dalam menyambut para pendatang sangat hangat dan loyal. Ditambah lagi, solidaritas tinggi dan adat yang kental menambah kesan sebenarnya dari suatu kampung yang beradab.
 
 
== TARGET PROGRAM DESA KE DEPAN ==
Baris 167 ⟶ 159:
 
{{Authority control}}
 
 
{{Desa-stub}}