Dalida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-karir, +karier)
Baris 85:
Pada akhir 1958, Dalida kembali ke film untuk peran pertama di layar selama empat tahun hiatus, dia memainkan peran pendukung sebagai mata-mata berkamuflase penyanyi dalam film misteri ''Rapt au deuxième bureau''. Beberapa bulan kemudian, dia muncul bersama Eddie Barclay dalam film ''Brigade des mœurs'', keduanya membintangi diri mereka sendiri. Kedua film B ini juga digunakan untuk mempromosikan tiga lagunya "Inconnue mon amour", "L'amour chante", dan "Aime-moi", dan dirilis masing-masing pada bulan September 1958 dan Maret 1959.<ref>{{cite web|url=http://dalida.com/carriere-dalida/cinematographie/186-carriere/cinematographie/films/1319-rapt-au-deuxieme-bureau.html|title=Dalida site Officiel - Rapt au deuxième bureau|website=dalida.com|access-date=2019-03-14}}</ref><ref>{{cite web|url=http://dalida.com/carriere-dalida/cinematographie/186-carriere/cinematographie/films/1320-brigade-de-moeurs.html|title=Dalida site Officiel - Brigade de moeurs|website=dalida.com|access-date=2019-03-14}}</ref>
 
Pada 9 Oktober, ia kembali tampil di Bobino, kali ini selama tiga minggu sebagai pemain utama, di mana ia mempromosikan rilis terbarunya "Du moment qu'on s'aime", yang memuncak pada tangga lagu pada minggu yang sama, dan "come prima". Memuncaki tangga lagu pada Januari 1959, dimana masih dalam suasana musim dingin, Lagu "Come prima" terbukti menjadi lagu liburan utama bagi Prancis dan Belgia, karena Dalida terlihat mempromosikannya di televisi yang bertemakan nuansa Natal.<ref name=":3" /> Rekaman sisi B, Lagu "Si je pouvais revivre un jour ma vie" juga meraih kesuksesan di puncak tangga lagu Kanada.<ref name=":0" /> Menurut penulis biografinya Catherine Rihoit, penampilan langsung di televisi "membawanya ke mata publik, mempertahankan posisinya sebagai penyanyi favorit dari semua kelompok umur penonton Perancis", dan menandai era akhir acara televisi tahun 50-an.<ref name=":4" /> Pada tanggal 26 Desember 1958, Dalida berada di New York bersama Morisse di mana mereka bertemu Norman Granz, impresario Amerika Ella Fitzgerald, yang mengundangnya ke Hollywood dan menawarkan kontrak lima belas tahun untuk memulai karirnya di [[Amerika Serikat|AS]]. Dia dengan cepat menolak tawaran itu, mengatakan bahwa dia ingin fokus pada karirkarier musiknya di Prancis di mana dia sudah terkenal dan nyaman dengan basis penggemarnya.<ref name=":2" />
 
==== "Am tag als der regen kam" dan pengakuan internasional; penyanyi terlaris di Eropa ====
Baris 106:
Sukses tersebut diikuti dengan single "Milord", nomor satu di Austria, Jerman dan Italia, setelah itu dinamai album pertamanya yang dirilis hanya untuk publik Italia.<ref>{{cite web|url=http://dalida.com/discographie-italie/1958-1965.html|title=Dalida site Officiel - 1958 - 1965|website=dalida.com|access-date=2019-03-14}}</ref> Dalida kemudian menyelesaikan tur dunia selama setahun, tampil di negara-negara di seluruh Eropa, di Kanada dan beberapa negara Arab. Pada bulan Desember, ia mengeluarkan Album EP "Joyeux Noël" yang berisikan empat lagu-lagu Natal paling terkenal di Prancis, dan tampil pada pertunjukan Festival Tahun Baru ''Réveillon de Paris'' yang memecahkan rekor pemirsa TV dengan hampir enam juta penonton.<ref name=":8" />
 
Pada Januari 1961, Dalida mengubah lagu The Drifters '"Save the last dance for me" sebagai "Garde Moi la Derniere Danse" yang mencapai dua teratas. Lagu itu tetap menjadi hit Prancis terbesarnya tahun ini ketika dia menyibukkan diri dengan tur dunia selama setahun yang dimulai di Teheran pada 18 Februari, di depan keluarga kerajaan Iran di Istana Sa'dabad.<ref name=":1" /> Dengan total hampir 200 hari, leg terakhir tur termasuk residensi konser pertama Dalida di Olympia, tampil pertama kali pada tanggal 6 Desember. Karena perselingkuhannya yang baru-baru ini terjadi, perceraian dari Morisse dan gelombang baru musik ye-yé, beberapa kritikus mengumumkannya sebagai "Akhir dari karirkarier Dalida". Tidak dapat disangkal lagi, Dalida "membuat para hadirin bergembira" menurut Beuve-Méry dari Le Monde, karena pertunjukan selama sebulan adalah sukses besar dengan siaran perdana malam yang disiarkan langsung oleh Radio Europe N°1.<ref>{{Cite journal|last=Beuve-Méry|first=|date=December 1961|title=Dalida a l'Olympia|url=|journal=Le Monde|volume=|page=1|via=}}</ref> Di antara legenda musik lain yang hadir, dia diberi selamat oleh Edith Piaf, yang mengatakan kepadanya: "kamulah pemenangnya, seperti saya. Setelah saya, itu akan menjadi legenda."<ref name=":4" /> Dalida juga menetapkan rekor untuk penonton terbesar dan residensi konser terlama di Olympia, dengan total 52.000 penonton dalam 30 hari, yang akan dipecahkan sendiri pada tahun 1981.<ref name=":5" /> Di penghujung tahun, pada 30 Desember, Dalida menyelesaikan tur dunianya di Olympia yang setara dengan konsernya di Ancienne Belgique di Bruxelles.
 
Selama 1961, Dalida mengeluarkan satu set lagu-lagu berbahasa Italia terbaru pada album EP Canta di Italiano, dan juga mencetak beberapa hit top internasional seperti "Nuits d'espagne" dan "Tu ne sais pas".
Pada bulan April ia membuat single lagu "Pépé" yang menjadi hit nomor satu di Austria dan Jerman, dan "24 mille baiser" secara terpisah di Austria dan Prancis.<ref>{{cite web|url=https://www.offiziellecharts.de/titel-details-1430695|title=Offizielle Deutsche Charts - Offizielle Deutsche Charts|website=www.offiziellecharts.de|access-date=2019-03-14}}</ref> Dia juga merilis dua album "Dalida internationale" dan "Loin de moi". Selama musim semi di Italia, Dalida menandatangani kontrak dengan sutradara film Giorgio Simonelli dan menghidupkan kembali karirkarier filmnya yang sempat redup dengan film pertamanya di mana ia memerankan tokoh utama. Awalnya difilmkan sebagai film Italia ''Che femmina ... e che dollari !'', film itu dinyanyikan kembali dan dinamai ulang untuk pemirsa Prancis sebagai "Parlez moi d'amour", setelah salah satu lagu tersebut masuk dalam track. Film ini juga menampilkan beberapa rekaman lain oleh Dalida, termasuk dirilis secara anumerta "Ho trovato la felicità". Bertentangan dengan film-film sebelumnya lainnya, ''Che femmina ... e che dollari!'' bukanlah kegagalan komersial karena bruto moderat pada akhirnya melampaui anggaran film yang rendah.<ref>{{Cite journal|last=|first=|date=1962|title=Parlez moi d'amour|url=|journal=L'Avant-scène cinéma|volume=|page=1|via=}}</ref> Rihoit menjelaskan: "menyegel penampilannya di awal 60-an, karena ini juga merupakan film berwarna pertamanya, semua kekuatan dan potensi akting yang dibawa Dalida dalam dirinya dan mentransmisikan ke layar nampak terlihat jelas".<ref name=":4" />
 
==== "La Leçon de Twist", "Le petit Gonzales", Scopitones dan Tur yang melelahkan ====
Baris 141:
Tahun 1966 ditandai dengan tur dunia selama setahun yang dimulai pada 13 Februari di Paris, dan berakhir pada 31 Desember di Toulouse. Dengan lebih dari 150 hari, Dalida melakukan tur ke Kanada, Amerika Latin, negara-negara Arab dan di seluruh Eropa.<ref name=":5" /> Tahun debutnya dengan hit nomor satu di Amerika Latin, "El Cordobes", yang merupakan kolaborasi dengan matador Manuel Benitez, yang dimana Dalida mendedikasikan lagu tersebut karena mereka memiliki hubungan singkat.<ref>{{cite web|url=https://www.dailymotion.com/video/xhvln|title=DALIDA El Cordobes - Vidéo dailymotion|website=Dailymotion|language=en|access-date=2019-03-14}}</ref> Pada periode yang sama, Dalida juga mulai mempekerjakan anggota keluarganya, seperti sepupunya Rosy sebagai sekretarisnya, dan adiknya Bruno sebagai direktur artistiknya. Hingga akhir tahun, mereka memproduksi album tersukses di Italia "Pensiamoci ogni sera" dan tiga EP lagi.<ref>{{cite web|url=http://www.hitparadeitalia.it/hp_yenda/lpe1966.htm|title=Hit Parade Italia - ALBUM 1966|website=www.hitparadeitalia.it|access-date=2019-03-14}}</ref> Lagu "Parlez moi de lui" tidak mencapai kesuksesan secara komersial tetapi menjadi salah satu balada kekuatan pertamanya, berdasarkan pengalaman dalam hidupnya sendiri, dan dipopulerkan di AS oleh [[Cher]] dengan judul lagu "The Way of Love". Sebaliknya, Lagu "Bang Bang" menjadi hit nomor satu di Argentina dan Italia di mana itu juga merupakan rekor penjualan terbaik tahun ini.<ref name=":12" /> "Petit homme" memetakan secara internasional dan disertai dengan Dalida memberikan pertunjukan live energik dengan menggunakan rebana. Dalida juga kembali ke layar lebar, dengan berperan sebagai tokoh pendukung dalam film satir Prancis "La Morale de l'histoire" yang memasukkan lagu yang belum dirilis "Je sortirais sans toi".<ref>{{cite web|url=http://php88.free.fr/bdff/image_film.php?ID=6503|title=BDFF|website=php88.free.fr|language=en|access-date=2019-03-14}}</ref> Selama musim panas di Roma, pada sebuah acara di [[RAI]] dia diperkenalkan dengan penyanyi pendatang baru Avant-Garde, Luigi Tenco karena mereka juga secara retrospektif berduet dalam menyanyikan lagu "La danza di zorba". Kemudian pada bulan September, manajernya menyarankan agar dia berpartisipasi dengan Tenco di Sanremo Music Festival tahun berikutnya. Meskipun pada tahun-tahun sebelumnya dia menolak mengkuti festival tersebut, kali ini dia menerima tawaran itu karena dia dalam hubungan rahasia dengan Tenco.<ref>{{cite web|url=https://www.dailymotion.com/video/xnno7|title=DALIDA Interview Italie 1967 - Vidéo dailymotion|website=Dailymotion|language=en|access-date=2019-03-14}}</ref>
 
=== 1967–1973: KarirKarier terbaru ===
 
==== Sanremo dan Olympia 67; Dalida yang baru telah lahir kembali! ====
Baris 175:
Pada akhir tahun 1972, Dalida merekam lagu duet yang berjudul "Paroles ... paroles ..." dengan teman lamanya [[Alain Delon]] yang dia pilih sendiri. Lagu ini adalah remake dari hit Parole Parole Italia asli dinyanyikan oleh penyanyi Italia, [[Mina (pen yanyi)|Mina]] bersama dengan aktor Italia, Alberto Lupo. Dalam bait lagu itu, seorang pria menawarkan seorang wanita "karamel, bonbons et chocolat" dan mengulangi "que tu es belle" (betapa cantiknya kamu), untuk apa yang dia jawab dengan "paroles, paroles" (kata-kata, kata-kata) yang menunjukkan bahwa kata-katanya hanyalah hampa.<ref>{{cite web|url=http://dalida.com/chansons/les-duos/900-alain-delon-paroles-paroles-1973.html|title=Dalida site Officiel - Alain Delon "Paroles paroles" 1973|website=dalida.com|access-date=2019-03-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20161224093741/http://dalida.com/chansons/les-duos/900-alain-delon-paroles-paroles-1973.html|archive-date=24 December 2016|url-status=dead}}</ref> Single ini dirilis pada 17 Januari dengan sisi B "Pour ne pas vivre seul", menduduki puncak tangga lagu di Perancis, Jepang, Meksiko dan Portugal, dan memiliki kinerja yang adil di beberapa negara lain, menerima sertifikasi emas sebanyak tiga kali.<ref name=":7" /> Dalida dan Delon tidak pernah membuat penampilan bersama dalam layar TV untuk lagu tersebut, tetapi Dalida sendiri membuat beberapa penampilan TV untuk itu, dan selama konser dengan suaranya dalam pemutaran. Pada dekade mendatang, "Paroles paroles" kemudian menjadi salah satu lagu paling terkenal di Prancis sepanjang masa dan lagu khas Dalida. Seperti itu, ungkapan Italia "paroles, paroles" memasuki bahasa sehari-hari dan, seperti yang disebutkan Pessis: "sering digunakan untuk membangkitkan orang-orang yang membuat janji dan tidak pernah menepatinya".<ref name=":2" />
 
Pada akhir Juli, Dalida merilis lagu lain yang menjadi lagu andalannya: "Je suis malade" ("I am sick"). Penulis lagu Serge Lama merekam dan merilisnya awal tahun itu, tetapi tidak mendapat sambutan sampai dinyanyikan oleh Dalida yang kemudian menyebutkan: "ketika saya melihatnya di televisi untuk pertama kalinya, saya menangis dan saya tahu saya harus merekamnya ". Niat Dalida untuk mempopulerkan Lama daripada mendapatkan keuntungan dari lagu tersebut, membuatnya mengeluarkan sisi B untuk single "Vado via".<ref>{{cite web|url=https://secondhandsongs.com/performance/55564/all?sort=date&reverse=1|title=Performance: Je suis malade by Dalida {{!}} SecondHandSongs|website=secondhandsongs.com|access-date=2019-03-14}}</ref> Setelah rilis dan dua pertunjukan, versinya menjadi hit, tetapi versi asli dari Lama juga menarik perhatian publik. Gerakan dan ekspresi wajah Dalida saat menyanyikan "Je suis malade" adalah ekspresi alami dari hubungan pribadinya dengan lirik yang berhubungan dengan pengabaian dan keputusasaan. Rendisi lagu selama tahun-tahun mendatang meninggalkan dampak besar pada masyarakat Prancis dan membentuk gambar Dalida, digambarkan oleh ''Vanity Fair'' sebagai "ratu drama utama". <ref>{{cite web|url=https://www.scoopnest.com/user/VanityFairFR/689071209292632065|title=Vanity fair|website=Scoopnest|language=en|access-date=2019-03-14}}</ref> Baik Lama dan komposer lagu Alice Dona sering dikreditkan semata-mata Dalida karena menjadi orang yang membuat lagu itu sukses, dan untuk meningkatkan karirkarier Lama. <ref>{{cite web|url=https://www.facebook.com/SLama.Officiel/videos/10156316583178007/|title=Je suis malade - Dalida/Serge Lama|website=www.facebook.com|language=en|access-date=2019-03-14}}</ref> Akhirnya, beberapa penyanyi mengcover lagu tesebut sebagian besar sebagai penghormatan kepada Dalida, "Je suis malade" juga menjadi lagu yang sering dinyanyikan di setiap kompetisi.<ref>{{cite web|url=https://www.dailymotion.com/video/x3r6jpb|title=TheVoice - Je Suis Malade|website=Dailymotion|language=en|access-date=2019-03-14}}</ref>
 
== Penampilan lainnya ==