Pandemi Covid-19 di Fiji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 16752642 oleh Avelin Mulyati (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 41:
Langkah awal yang dilakukan oleh pemerintah Fiji dalam melakukan pencegahan penyebaran koronavirus adalah memperketat keamanan perbatasan. Pada akhir Januari 2020, pihak berwenang di Fiji menahan enam turis yang berasal dari Tiongkok setelah para turis itu gagal mendapatkan akses ke [[Samoa]]. Pemerintah Samoa sendiri mengkonfirmasi bahwa keenam orang tersebut ditolak masuk karena tidak memenuhi persyaratan karantina ketat yang diterapkan oleh negaranya. Kementerian Informasi Fiji selanjutnya menjelaskan bahwa keenamnya lantas diperiksa saat kembali ke Nadi dan dinilai dalam kondisi baik. Mereka berasal dari [[Provinsi Fujian]] dan tidak ada yang memiliki sejarah perjalanan dari Wuhan, tempat pandemi koronavirus dimulai.<ref>{{Cite web|url=https://www.rnz.co.nz/international/pacific-news/408220/pacific-nations-on-alert-for-coronavirus-6-quarantined-in-fiji|title=Pacific Nations on Alert for Coronavirus, Six Quarantined in Fiji|last=Radio New Zealand|first=|date=27 Januari 2020|website=Radio New Zealand|access-date=21 Maret 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://suarapapua.com/2020/01/30/enam-dikarantina-di-fiji-negara-negara-pasifik-siaga-virus-corona/|title=Enam Dikarantina di Fiji, Negara-Negara Pasifik Siaga Virus Corona|last=Agapa|first=Yance|date=30 Januari 2020|website=Suara Papua|access-date=21 Maret 2020}}</ref>
 
Pada tanggal 3 Februari 2020, pemerintah Fiji akhirnya menutup perbatasan untuk warga negara asing yang akan melakukan perjalanan ke Fiji, terutama bagi yang pernah berada di Tiongkok.<ref>{{Cite web|url=https://www.fbcnews.com.fj/news/fiji-to-close-boarders-to-foreign-nationals-amidst-coronavirus-outbreak/|title=Fiji Toughens on Border Entry Amidst Coronavirus Concerns|last=Kumar|first=Kreetika|date=3 Februari 2020|website=Fijian Broadcasting Corporation|access-date=23 Maret 2020}}</ref> Langkah tersebut dilakukan untuk memperkecil risiko penularan koronavirus kepada warga negaranya.<ref>{{Cite web|url=https://fijivillage.com/news/Fijis-borders-closed-to-all-foreign-nationals-who-have-been-in-China-within-14-days-of-their-travel-to-Fiji-5s29rk/|title=Fiji's Borders Closed to All Foreign Nationals Who Have Been in China within 14 Days of Their Travel to Fiji|last=Singh|first=Shanil|date=3 Februari 2020|website=Fiji Village|access-date=23 Maret 2020}}</ref> Selanjutnya, pada tanggal 27 Februari 2020, pemerintah Fiji melarang para warga negaranya bepergian ke luar negeri dan melarang masuk para wisatawan yang berasal dari [[Italia]], [[Iran]], dan [[Korea Selatan]]. Sehari kemudian, semua awak dan kru kapal pesiar yang akan memasuki Fiji diwajibkan berlabuh di pelabuhan [[Suva]] dan Lautoka untuk menjalani pemeriksaan medis dan riwayat perjalanan.<ref>{{Cite web|url=https://amp.rnz.co.nz/article/d796c6bb-8ea3-408f-9b64-a9a17609b4b9|title=Coronavirus: Fiji Extends Travel Ban Amid Growing Concerns|last=Radio New Zealand|first=|date=27 Februari 2020|website=Radio New Zealand|access-date=23 Maret 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.fijivillage.com/news/PM-announces-new-range-of-measures-at-our-borders-to-reduce-the-risk-of-coronavirus-outbreak-in-Fiji-x54rf8/|title=PM Announces New Range of Measures at Our Borders to Reduce the Risk of Coronavirus Outbreak in Fiji|last=Narayan|first=Vijay|date=27 Februari 2020|website=Fiji Village|access-date=25 Maret 2020}}</ref> Pemerintah Fiji lantas membuka fasilitas pertama yang mampu menguji koronavirus pada tanggal 11 Maret 2020, yaitu Pusat Pengendalian Penyakit di Suva.<ref>{{Cite web|url=https://www.fijivillage.com/news/Fiji-now-able-to-test-for-COVID-19-at-Fiji-Centre-for-Disease-Control-in-Tamavua-4r5x8f/|title=Fiji Now Able to Test for COVID-19 at Fiji Centre for Disease Control in Tamavua|last=Narayan|first=Vijay|date=11 Maret 2020|website=Fiji Village|access-date=25 Maret 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.fbcnews.com.fj/news/health/fiji-1-of-4-countries-in-the-pacific-now-able-to-test-for-covid-19/|title=Fiji 1 of 4 Countries in the Pacific Now Able to Test for COVID-19|last=Nand|first=Edwin|date=11 Maret 2020|website=Fijian Broadcasting Corporation|access-date=25 Maret 2020}}</ref>
 
Negara-negara yang berada di [[Samudra Pasifik]] (termasuk Fiji), akhirnya memberlakukan penguncian ketat untuk memerangi koronavirus setelah wilayah ini mencatat kasus pertamanya di [[Polinesia Prancis]] pada tanggal 13 Maret 2020.<ref>{{Cite web|url=https://www.fijivillage.com/news/Pacifics-1st-case-of-COVID-19-confirmed-in-French-Polynesia-8frx45/|title=Pacific's 1st Case of COVID-19 Confirmed in French Polynesia|last=Turaga|first=Semi|date=13 Maret 2020|website=Fiji Village|access-date=25 Maret 2020}}</ref> Mereka menolak akses kapal dan melarang kontak antarmanusia selama pengisian bahan bakar pesawat. Langkah itu dilakukan lantaran sistem perawatan kesehatan mereka yang terbatas, sehingga negara-negara itu menggunakan taktik benteng pulau untuk mencegah menyebarnya virus tersebut.<ref>{{Cite web|url=https://www.medcom.id/internasional/asia-pasifik/VNnXzoOk-benteng-pulau-taktik-negara-pasifik-hadang-korona|title=Benteng Pulau, Taktik Negara Pasifik Hadang Korona|last=Ariesta|first=Marcheilla|date=13 Maret 2020|website=Medcom.id|access-date=23 Maret 2020}}</ref> Sementara itu, pada tanggal 15 Maret 2020, Perdana Menteri Bainimarama mengumumkan bahwa semua kapal pesiar dilarang berlabuh di Fiji mulai tanggal 16 Maret 2020. Selain itu, dia juga melarang para menteri dan staf pemerintahan untuk bepergian keluarke luar negeri serta melarang acara internasional yang akan dilakukan di Fiji.<ref>{{Cite web|url=https://www.fbcnews.com.fj/news/pm-announces-new-covid-19-measures-including-ban-on-ships-and-visitors/|title=PM Announces New COVID-19 Measures, Including Ban on Cruise Ships|last=Singh|first=Indra|date=16 Maret 2020|website=Fijian Broadcasting Corporation|access-date=23 Maret 2020}}</ref>
 
Setelah kasus pandemi koronavirus pertama di Fiji dilaporkan pada tanggal 19 Maret 2020, pemerintah setempat memutuskan untuk menutup semua sekolah dan pusat bisnis di Lautoka pada tanggal 20 Maret 2020 tengah malam waktu setempat hingga batas waktu yang tidak ditentukan, tetapi bank, supermarket, dan apotek penting tetap dibuka.<ref>{{Cite web|url=https://fijisun.com.fj/2020/03/19/travel-restrictions-in-lautoka-schools-and-non-essential-businesses-to-close-from-midnight-pm/|title=Travel Restrictions in Lautoka, Schools, and Non-Essential Businesses to Close from Midnight: PM|last=Naidu|first=Jennis|date=19 Maret 2020|website=Fiji Sun|access-date=25 Maret 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.fijitimes.com/covid-19-lautoka-schools-closed-until-further-notice/|title=COVID-19: Lautoka Schools Closed Until Further Notice|last=Kate|first=Talebula|date=19 Maret 2020|website=The Fiji Times|access-date=25 Maret 2020}}</ref>  Sementara itu, Rosy Sofia Akbar (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Kesenian Fiji) mengumumkan bahwa libur nasional yang semula dijadwalkan pada tanggal 20 April 2020 hingga 1 Mei 2020 diajukan lebih awal pada tanggal 23 Maret 2020 hingga 3 April 2020. Keputusan tersebut diambil setelah dirinya berkonsultasi dengan Perdana Menteri Bainimarama.<ref>{{Cite web|url=https://www.fbcnews.com.fj/news/covid-19/first-term-school-holidays-brought-forward/|title=First Term School Holidays Brought Forward|last=Pratap|first=Ritika|date=20 Maret 2020|website=Fijian Broadcasting Corporation|access-date=25 Maret 2020}}</ref>