Bahasa Siraya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib) k →Klasifikasi dan persebaran: menebalkan kata kunci Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k clean up, replaced: kosa kata → kosakata (5) |
||
Baris 28:
Menurut [[Robert Blust]], ahli [[linguistik sejarah]] Austronesia, bahasa Siraya merupakan bagian dari rumpun bahasa [[rumpun bahasa Formosa Timur|Formosa Timur]] yang juga mencakup, antara lain, bahasa [[bahasa Amis|Amis]] dan [[bahasa Kavalan|Kavalan]].{{sfn|Blust|2013|p=743}}
Bahasa Siraya memiliki keragaman dialek yang signifikan.{{sfn|Adelaar|2011|p=4}} Berdasarkan daftar kosakata yang dikumpulkan pada akhir abad ke-19, beberapa linguis membagi bahasa Siraya ke dalam tiga ragam, yaitu (1) ragam Siraya itu sendiri, (2) ragam Taivuan, dan (3) ragam Makatau. Ragam-ragam ini memiliki perbedaan yang cukup besar dan mungkin dapat diklasifikasikan sebagai tiga bahasa yang berbeda alih-alih dialek dari satu bahasa yang sama. Walaupun begitu, linguis [[K. Alexander Adelaar]] berpendapat bahwa pembagian berdasarkan daftar
Ragam Siraya kemungkinan dulunya dipertuturkan di wilayah pesisir [[Kota Tainan|Tainan]], sementara ragam Taivuan dipertuturkan di daerah pedalaman Tainan hingga ke utara wilayah ragam Siraya, dan ragam Makatau dipertuturkan di wilayah yang kini menjadi bagian dari [[Kota Kaohsiung|Kaohsiung]] dan [[Kabupaten Pingtung|Pingtung]].{{sfn|Li|2009|p=399}} Wilayah persebaran ragam-ragam bahasa Siraya mungkin saja senantiasa berubah dari waktu ke waktu mengikuti perubahan demografis dan politis.{{sfn|Adelaar|2011|p=6}}
Baris 35:
[[Berkas:Gospel of St. Matthew in Formosan.jpg|ka|jmpl|200px|Naskah Injil Matius dalam bahasa [[bahasa Belanda|Belanda]] dan Siraya.]]
Adelaar membagi sumber-sumber primer yang menggunakan bahasa Siraya ke dalam tiga kategori:{{sfn|Adelaar|2011|pp=2–3}}
# Naskah susunan Belanda dari abad ke-17. Termasuk dalam kategori ini adalah terjemahan bahasa Siraya untuk [[Injil Matius]] dan [[Katekismus Heidelberg]] yang disusun oleh misionaris [[Daniel Gravius]]. Selain itu, ada pula Manuskrip Utrecht yang berisikan daftar
# Kumpulan berkas kontrak lahan atau yang lebih dikenal sebagai "manuskrip-manuskrip Sinkang" yang berasal dari antara tahun 1663 dan 1818. Berjumlah total 170 buah, berkas-berkas ini dibuat oleh masyarakat Siraya setempat yang masih menggunakan sistem penulisan rintisan Belanda meski mereka telah meninggalkan Taiwan pada tahun 1664.{{sfn|Adelaar|2011|p=3}}
# Daftar
Analisis linguistik terhadap sumber-sumber primer ini juga telah dilakukan oleh beberapa ahli bahasa sejak akhir abad ke-20.{{sfn|Adelaar|2011|pp=3–4}}
|