Kresna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k bentuk baku
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Kadangkala → Kadang kala (3)
Baris 83:
|accessdate=
}}</ref><ref>
{{cite book|title= The New [[Encyclopaedia Britannica]]|author = Benton, William|authorlink=|coauthors=|year= 1974|publisher= Encyclopaedia Britannica|location=|isbn= 0852292902, 9780852292907|pages= 885|url= http://books.google.com/?id=G8YqAAAAMAAJ&q=Krsna+blue+skin+deity&dq=Krsna+blue+skin+deity}}</ref> Dalam wujud ini, ia biasanya ditampilkan berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping. KadangkalaKadang kala ditemani para [[sapi]], menegaskan posisinya sebagai penggembala ilahi (''Govinda''). Dalam [[agama Hindu]], sapi dianggap suci karena melambangkan [[Pertiwi|Ibu Pertiwi]].<ref name="webonautics"/>
 
Peran Kresna sebagai kusir kereta [[Arjuna]] di medan perang [[Kurukshetra]], seperti yang tergambar dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', adalah subjek umum lain dalam penggambaran Kresna. Dalam hal ini, ia ditampilkan sebagai sosok pria, sering kali dengan karakteristik dewa-dewi dalam kesenian Hindu, misalnya banyak lengan maupun kepala, dan dengan atribut Wisnu, misalnya [[cakra Sudarsana|cakra]]. Sebagai seorang kusir biasa, ia ditampilkan dengan dua lengan. Lukisan gua dari masa 800 SM di [[Mirzapur]], [[Uttar Pradesh]], India Utara, yang menampilkan pertempuran kusir-kusir kereta kuda, salah satu di antaranya tampak akan melemparkan cakram yang kemungkinan besar dapat dikenali sebagai Kresna.<ref>D. D. Kosambi (1962), Myth and Reality: Studies in the Formation of Indian Culture, New Delhi, CHAPTER I: SOCIAL AND ECONOMIC ASPECTS OF THE BHAGAVAD-GITA, paragraf 1.16</ref>
Baris 274:
{{Main|Waisnawa|Kresnaisme}}
 
Pemujaan terhadap Kresna merupakan suatu bagian dari aliran [[Waisnawa]] (Waisnawisme), aliran [[agama Hindu]] yang menganggap [[Wisnu]] sebagai [[Tuhan|Tuhan Yang Mahakuasa]] dan memuliakan berbagai [[awatara]] (penjelmaan) yang terkait dengannya, termasuk pasangan (''[[sakti]]''/[[dewa (Hindu)|dewi]]) dewa itu sendiri, serta [[resi|orang suci]] maupun [[guru (agama dharma)|guru]] yang menyebarkan ajarannya. Secara istimewa Kresna dipandang sebagai penjelmaan Wisnu seutuhnya, atau sebagai wujud Wisnu itu sendiri.<ref>{{cite book|author=John Dowson|title=Classical Dictionary of Hindu Mythology and Religion, Geography, History and Literature|publisher=Kessinger Publishing|location=|year=2003|pages= 361|isbn=0-7661-7589-8|url = http://books.google.com/?id=6JB-KOXy5k8C&pg=PA361&dq=Vishnu+Sahasranama+Krishna}}</ref> Bagaimanapun juga, hubungan yang pasti antara Kresna dan Wisnu terasa kompleks dan bermacam-macam.<ref name = Beck>See Beck, Guy, ''"Introduction"'' in {{Harvnb|Beck|2005|pp=1–18}}</ref> KadangkalaKadang kala Kresna dianggap sebagai dewa tersendiri, yang memiliki kekuasaan penuh tanpa ketergantungan.<ref name=Knott55>{{Harvnb|Knott|2000|p=55}}</ref> Di antara berbagai macam dewa, Kresna sangat penting, dan tradisi dalam garis perguruan Waisnawa biasanya terpusat kepada Wisnu maupun Kresna, sebagai dewa yang dipuja. Istilah Kresnaisme digunakan untuk meyebut [[sekte]] pemuja Kresna, sementara istilah Waisnawisme untuk sekte yang terpusat kepada Wisnu dan Kresna dianggap sebagai [[awatara]], daripada Tuhan Yang Mahakuasa.<ref>Flood (1996) hal. 117</ref>
 
Seluruh tradisi Waisnawa menganggap Kresna merupakan awatara Wisnu; kadangkalakadang kala Kresna disamakan dengan Wisnu; sementara beberapa tradisi lainnya, misalnya [[Gaudiya Waisnawa]],<ref name = McDaniel>McDaniel, June, ''"Folk Vaishnavism and {{IAST|Ṭhākur Pañcāyat}}: Life and status among village Krishna statues"'' dalam {{Harvnb|Beck|2005|p=39}}</ref><ref name=Kennedy1925>{{cite book|author = Kennedy, M.T.|year = 1925|title = The Chaitanya Movement: A Study of the Vaishnavism of Bengal|publisher = H. Milford, Oxford university press|isbn = }}</ref> [[Wallabha Sampradaya]] dan [[Nimbarka Sampradaya]], menganggap Kresna sebagai ''[[Swayam Bhagawan]]'', wujud asli Tuhan, atau Tuhan itu sendiri.<ref name="KK">{{cite book|author=K. Klostermaier|title=The Charles Strong Trust Lectures, 1972-1984|publisher=Brill Academic Pub|location=|year=1997|pages= 109|isbn=90-04-07863-0|quote= Bagi pemujanya Dia bukanlah awatara dalam pengertian biasa, namun sebagai ''swayam bhagawan'', Tuhan itu sendiri.|url= http://books.google.com/?id=F_0UAAAAIAAJ&pg=PA109&dq=Svayam+bhagavan|accessdate=|others = Crotty, Robert B.}}</ref><ref name = VaisnavaInstitute1956>
{{cite book|title= Indian Philosophy & Culture|last=|first=|authorlink=|coauthors=|year= 1975|publisher= Institute of Oriental Philosophy|location= Vrindāvan (India)|isbn=|pages= 148|url= http://books.google.com/?id=yEMB3RBwjTsC|author1= Philosophy, Vrindāvan (India) Institute of Oriental|author2= (vrindāvan, Institute of Oriental Philosophy|author3= India),|author4= Institute, Vaishnava Research}} "On the touch-stone of this definition of the final and positive characteristic of Sri Krsna as the Highest Divinity as Svayam-rupa Bhagavan."</ref><ref name=Delmonico>Delmonico, N., ''The History Of Indic Monotheism And Modern Chaitanya Vaishnavism'' dalam {{Harvnb|Ekstrand|2004}}</ref><ref name=De1960>{{cite book
|author = De, S.K.