Anoa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Kadangkala → Kadang kala
Baris 31:
 
== Morfologi ==
Bentuk tubuh anoa mirip dengan kerbau atau biasa disebut kerbau cebol. Anoa dataran rendah atau Bubalus depressicornis memiliki tinggi pundak antara 80–100 &nbsp;cm, sedangkan anoa dataran tinggi atau Bubalus quarlessi antara 60-75 60–75&nbsp;cm. Deskripsi ini sama dengan yang dinyatakan oleh Groves (1969) yang menyatakan anoa dataran rendah relatif lebih besar dibandingkan dengan anoa yang ditemukan di dataran tinggi. Bentuk kepala menyerupai kepala sapi (Bos), kaki dan kuku menyerupai banteng (Bos sondaicus). Pada kaki bagian depan (metacarpal) berwarna putih atau mirip sapi bali namun mempunyai garis hitam ke bawah. Tanduk mengarah ke belakang menyerupai penampang yang bagian dasarnya tidak bulat seperti tanduk sapi melainkan menyerupai bangun segitiga seperti tanduk kerbau<ref name=":1">Arini, D. I. D. 2013. ''Anoa dan Habitatnya di Sulawesi Utara''. Balai Penelitian Kehutanan Manado, Manado.</ref>.
[[Berkas:Lowland Anoa.JPG|al=Gambar 1. Anoa|pus|jmpl|Gambar 1. Anoa]]
Gambar 1. Anoa (''Bubalus'' sp.)
 
== Distribusi dan Populasi Anoa ==
Perkembangan distribusi anoa berada di wilayah daratan Sulawesi dan Pulau Buton<ref name=":1" />. Saat ini anoa, baik anoa dataran rendah maupun anoa dataran tinggi sudah tidak memiliki habitat yang khas lagi<ref name=":2">Groves, C.P. 1969. Systematic of Anoa (Mammalia, Bovidae) Beaufortia 17:1-12.</ref>. KadangkalaKadang kala anoa dataran rendah dapat ditemukan juga di dataran tinggi dan sebaliknya anoa dataran tinggi juga sering dijumpai di daerah-daerah dataran rendah.Populasi anoa di alam diperkirakan semakin lama semakin menurun<ref name=":2" />. Diperkirakan populasi anoa kurang dari 2.500 ekor individu dewasa<ref>Semiadi, G., B. Mannullang, J. Burton, A. Schreiber, A. H. Mustari, dan the IUCN SSC Asian Wild Cattle Specialist Group. 2008. Bubalus depressicornis. In: IUCN 2011. ''IUCN Red List of Threatened Species''. Version 2011.2. <nowiki>http://www.iucnredlist.org</nowiki></ref>. Penyebab utama penurunan populasi anoa diduga karena kerusakan pada habitatnya yang disebabkan oleh pengalihan fungsi hutan dan perburuan liar yang cenderung meningkat sehingga satwa ini semakin sulit untuk dijumpai<ref>Tandilolo, S., Wulandari, R., dan Rukmi. 2013. Komposisi Jenis Vegetasi Habitat Anoa (''Bubalus'' sp.) di Cagar Alam Pangi Binangga Kabupaten Parigi Moutong. Warta Rimba 1(1):1-8.</ref>. Pengelolaan habitat menjadi sangat penting untuk mendukung populasi yang sehat dan berkembang biak secara normal. Untuk itu, guna menjamin kelestarian anoa maka perlu dilakukan kajian terhadap habitat anoa<ref>Alikodra, H. S. 2012. ''Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan''. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.</ref>.
 
Berdasarkan hasil pemantauan di Sulawesi Utara pada akhir abad ke-19 menunjukkan bahwa ''Bubalus depressicornis'' masih mempunyai daerah penyebaran yang luas dari ujung Utara Sulawesi. Bahkan setengah abad yang lalu Bubalus depressicornis masih dijumpai di dalam hutan Bolaang Mongondow dan Gorontalo. Kemudian semenjak itu terjadi penurunan yang sangat drastis, selain karena kerusakan habitat juga akibat<ref name=":3">Whitten, A.J, F. Mustafa, and G.S Hendersen. 1987. ''Ekologi Sulawesi''. Gadjah Mada Press. Yogyakarta.</ref>. Hasil kesimpulan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan populasi anoa semakin hari semakin mengalami penurunan<ref name=":3" />.
 
== Habitat ==
Anoa merupakan binatang yang spesies terbesarnya di Indonesia. Kekayaan fauna ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang banyak memiliki binatang langka. Anoa termasuk hewan hutan hujan. Salah satu kebiasaan yang sering dilakukannya adalah berkubangan di lumpur. Lokasi tempat hidup Anoa jauh dari jangkauan manusia dan menyukai sumber air permanen.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=R271CQAAQBAJ&pg=PA32&dq=anoa&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwic1Mbiho3XAhUGOY8KHbYRAysQ6AEIRTAF#v=onepage&q=anoa&f=false|title=Go Go Indonesia; 101 Alasan Bangga Jadi Ank Indonesia|last=Subagio|first=Apri|date=2013|publisher=Cerdas Interaktif|isbn=9789797883607|language=id}}</ref> Anoa mempunyai habitat yang spesifik dengan komponen dan sebaran lokasi yang dapat menunjang kebutuhan pakan dan perilakunya dan pada lokasi yang terbuka seperti padang rumput, jarang dihuni<ref>Bismark, M., dan Gunawan, H. 1996. Pola Habitat dan Struktur Sosial Anoa Dataran Rendah di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Sulawesi Tengah. ''Jurnal Penelitian Kehutanan'' 10(1): 6-16. </ref>.Habitat anoa berada di [[Hutan hujan tropika|hutan tropika dataran]], [[sabana]] (''savanna''), terkadang juga dijumpai di [[rawa]]-rawa.<ref name="sulsel">[http://www.ksdasulsel.org/artikel/fauna/165-anoa-satwa-endemik-sulawesi www.ksdasulsel.org: ANOA: Satwa Endemik Sulawesi]. Diakses 10 Mei 2014</ref> Mereka merupakan penghuni hutan yang hidupnya berpindah-pindah tempat.<ref name="sulsel"/> Apabila menjumpai musuhnya, anoa akan mempertahankan diri dengan mencebur ke rawa-rawa dan jika terpaksa melawan, mereka akan menggunakan tanduknya.<ref name="sulsel"/> Berbeda dengan [[sapi]] yang lebih suka hidup berkelompok, anoa hidup semi soliter, yaitu hidup sendiri atau berpasangan dan hanya akan bertemu dengan kawanannya jika si betina akan melahirkan.<ref name="ensiklopedi">[http://ensiklopediaindonesia.com/flora-fauna/anoa-satwa-endemik-khas-sulawesi/ www.ensiklopediaindonesia.com: Anoa, Satwa Endemik Khas Sulawesi]. Diakses 10 Mei 2014</ref> Mereka paling aktif pada saat pagi dan sore hari, ketika udara masih dingin.<ref name="ensiklopedi" /> Karena anoa memiliki kebiasaan mendinginkan tubuh mereka, karena itulah terkadang mereka suka berendam di [[lumpur]] atau air.<ref name="ensiklopedi" /> Anoa memiliki penyebaran yang sangat terbatas,sedangkan populasi dan habitatnya semakin lama semakin menurun baik kuantitas maupun kualitasnya<ref name=":4">Jahidin. 2003. Populasi dan Perilaku Anoa Pegunungan (''Bubalus'' (Anoa) q''uarlesi Ouwens'') di Taman Nasional Lore Lindu. ''Tesis''. Institut Pertanian Bogor, Bogor.</ref>. Penurunan populasi terjadi akibat kehilangan habiat karena perusakan habitat, maupun perburuan yang berlebihan. Dalam keadaan-keadaan demikian spesies dapat berkurang dengan cepat dan menuju kepunahan, untuk itu perlu adanya upaya pelestarian yang bertujuan khusus untuk melindungi spesies yang terancam punah<ref name=":4" />. Selain itu habitat mengalami kerusakan akibat perambahan, perladangan berpindah dan rendahnya sikap masyarakat terhadap satwa tersebut. Untuk itu perlu adanya upaya konservasi terhadap anoa sehingga keberadaanya di alam dapat dipertahankan. Hal ini sangat penting terutama untuk menjaga keseimbangan ekosistem seperti<ref>Lapuno, D. O., Labiro, E., dan Wahid, A. 2015. Analisis Vegetasi Habitat Anoa (''Bubalus'' sp.) di Kawasan Hutan Lindung Desa Padayora Kecamatan Pamona Selatan Kabupatan Poso. ''Warta Rimba'' 3(2):132-139.</ref>.
 
== Makanan ==
Baris 52:
 
== Perilaku dan Reproduksi ==
Anoa memiliki perilaku hidup secara soliter, namun tidak jarang juga dijumpai dalam kawanan tiga sampai lima ekor. Anoa umumnya hidup di hutan-hutan yang lebat, di dekat aliran air / sungai, danau, rawarawa, sumber air panas yang mengandung mineral dan di sepanjang pantai<ref>Kasim, K. 2002. Potensi Anoa (''Bubalus depressicornis'' dan ''Bubalus quarlesi'') sebagai Alternatif Satwa Budidaya dalam Mengatasi Kepunahannya. ''Tesis''. Program Pascasarjana, IPB. Bogor . Tidak Diterbitkan.</ref>. Setiap tahunnya, induk anoa rata-rata hanya melahirkan satu bayi anoa.<ref name="ensiklopedi" /> Anoa bisa bertahan hidup sekitar 20 tahun hingga 25 tahun, dan sudah mampu kawin serta berkembang biak pada umur 2 tahun sampai 3 tahun.<ref name="ensiklopedi" /> Anoa yang sedang terluka, birahi, induk yang baru melahirkan atau yang sedang menyapih anaknya akan cenderung bersifat agresif dalam setiap kelahiran<ref name=":1" />. Anoa mencapai dewasa seksual pada umur 3-4 tahun dengan siklus estrus 15-23 hari dengan periode estrus 2-4 hari dimana puncak estrus<ref name=":5" />. Dalam satu musim melahirkan (Agustus- Oktober) hanya melahirkan satu anak. Induk anoa betina menjaga anaknya tetapi induk jantan tidak. Masa sapih biasanya berlangsung antara enam hingga sembilan bulan<ref>Mahmud, W. 2009. Kelimpahan Anoa Dataran Rendah (Bubalus
 
depressicornis) dan Faktor yang Mempengaruhinya di Hutan Lambusango Pulau Buton Sulawesi Tenggara. ''Naskah Skripsi Strata I,'' Jurusan Konservasi Sumberdaya Alam. Fakultas Kehutanan, UGM, Yogyakarta. (Tidak Diterbitkan).