Heraldik gerejawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k bentuk baku
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: atau pun → ataupun
Baris 55:
Gambar galero dalam lambang kebesaran dapat saja berbeda-beda, tergantung cita rasa seniman yang membuatnya. Kupel topi boleh dibuat datar seperti peci maupun melengkung seperti kubah. Kadang-kadang tepian topi dibuat tidak terlampau lebar dan dipadukan dengan kupel cembung, sehingga bentuknya menyerupai sebuah ''[[cappello romano]]'' (cepiau Romawi) yang dihiasi sepasang rangkaian tasel. Gambar topi seperti ini tetap disebut galero dalam ruang lingkup heraldik. Tasel-taselnya dapat diwakili oleh gambar simpul-simpul tali.
 
Pengecualian khusus diberikan kepada [[Gereja Katolik Roma di Tiongkok|para uskup Tionghoa]], yang merasa risi menampilkan gambar galero hijau pada lambang kebesaran mereka, karena orang Tionghoa memiliki pemeo "pakai topi hijau" ({{lang-zh|戴绿帽子, dài lǜ mào zǐ}}) yang bermakna "suami perempuan nakal" atau "diselingkuhi istri".<ref>[https://chinese.yabla.com/chinese-english-pinyin-dictionary.php?define=%E6%88%B4%E7%BB%BF%E5%B8%BD%E5%AD%90 Terjemahan frasa 戴绿帽子]. Diakses 24 Desember 2018</ref><ref>Menurut ulasan-ulasan [http://2005.adelaidefilmfestival.org/films/greenhat.html Festival Film Adelaide] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071218033811/http://2005.adelaidefilmfestival.org/films/greenhat.html |date=2007-12-18 }} dan [http://www.tribecafilmfestival.org/tixSYS/archive/eventnote.php?EventNumber=20042866 Festival Film Tribeca]{{dead link|date=October 2017|bot=medic}}{{cbignore|bot=medic}}, judul film ''The Green Hat'' bersumber dari pemeo ini. Diakses 10 Desember 2007.</ref> Sebagai ganti warna hijau, para uskup Tionghoa menggunakan warna-warna lain yang berkisar dari lembayung dan hitam sampai dengan biru, atau punataupun kirmizi jika berpangkat kardinal. Salib di balik perisai merupakan tanda pengenal uskup.
 
Para prelatus Katolik Roma yang lebih rendah pangkatnya menggunakan galero dengan bermacam-macam warna. Topi lembayung pernah dikenakan oleh sejumlah [[monsinyur]] tertentu,{{sfn|Heim|1978|pp=69–70, 118–119}} sehingga dalam lambang kebesaran mereka tergambar pula topi lembayung bertasel merah atau lembayung dalam jumlah yang berbeda-beda, namun kini sudah dibakukan menjadi sepasang rangkaian enam buah tasel. Pangkat monsinyur yang terendah, yakni [[Kapelan Sri Paus]], menggunakan gambar topi hitam bertasel lembayung.{{sfn|Heim|1978|pp=119–121}} Para [[superior jenderal]] tarekat religius menggunakan gambar galero hitam dihiasi sepasang rangkaian enam buah tasel, sementara para superior provinsial dan para abas menggunakan gambar galero hitam dihiasi sepasang rangkaian enam atau tiga buah tasel, meskipun lambang-lambang kebesaran di kalangan [[Premonstratensian|Tarekat Imam Norbertin]] menggunakan galero putih. Kendati jarang sekali menampakkan lambang kebesaran, kecuali jika mewarisi lambang kebesaran pusaka peninggalan leluhur di luar lingkungan Gereja, seorang imam boleh menggunakan gambar topi gerejawi hitam dihiasi sepasang tasel. Para imam yang memegang jabatan tertentu, misalnya jabatan [[Rektor (gerejawi)|rektor]], menggunakan gambar topi hitam dihiasi sepasang rangkaian dua buah tasel.{{sfn|Heim|1978|pp=124–125}}