Rendy Jean Satria: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah kalimat |
k menambah kata |
||
Baris 9:
Semenjak menjadi santri di Pondok [[Pesantren]] [[Al-Qur'an|Al-Quran]] [[Al-Falah (Riyadh)|Al-Falah]] 2, Nagreg, Rendy sudah mengakrabi dunia sastra lewat buku-buku, khususnya puisi. Minat menulis Rendy diawali dari hobinya membaca buku.
Sejak usia remaja ia terbiasa membaca buku yang dipinjam di perpustakaan pesantren dan dibeli di toko buku loak di Jatinangor. Menurut guru SMA-nya, beberapa karya pengarang Indonesia seperti [[Motinggo Busye|karya]] [[Sutan Takdir Alisjahbana|Sutan Takdir Alisjabana]], [[Mochtar Lubis]], [[Hans Bague Jassin|H.B Jassi]]<nowiki/>n, [[Ajip Rosidi]], [[Agus R. Sarjono|Agus R Sarjono]] dan [[Acep Zamzam Noor]], menjadi bacaan karya sastra pertama yang ia baca. Selepas lulus aliyah melanjutkan kuliah di STSI Bandung (Kini [[Institut Seni Budaya Indonesia Bandung|ISBI Bandung]]).
Karya-karyanya dipublikasikan di sejumlah media cetak terbitan lokal maupun ibukota antara lain ''[[Jurnal]] [[Sajak]], [[Jurnal]] [[Kritik]], [[Majalah Horison]], [[Majalah]] [[Pusa]]t [[Bahasa]], [[Pikiran Rakyat]], [[Media Indonesia]]''<ref>{{Cite web|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/195438-kepada-lenganku|title=Kepada Lenganku|last=Indonesia|first=Media|date=4 November 2018|website=Kepada Lenganku|access-date=18 Desember 2018}}</ref>'', [[Indopos]], [[Suara NTB]], [[Lampung Post]], [[Haluan]] [[Kota Padang|Padang]][[Riau Pos|, Riau Post]], [[Kabar (acara televisi)|Kabar]] [[Parahyangan|Priangan]], [[Radar Tasikmalaya|Radar Tasik]]'', ''dll. S''erta diberbagai antologi buku puisi bersama.
|