Klumutan, Saradan, Madiun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: olah raga → olahraga
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: nampak → tampak
Baris 43:
''Dukuh Bruwok''
 
Pembukaan lahan di wilayah Bruwok ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk pada masa itu. Bruwok ini merupakan wilayah bagian Selatan sungai .Bruwok ini sendiri dinamai oleh Mbah Tumpak yang merupakan salah satu warga di wilayah tersebut pada saat itu. Beliau adalah seseorang yang suka nginang, saat melakukan kegiatan tersebut membutuhkan tembakau. Pada saat itu tembakaunya hilang atau tertinggal entah dimana. Kemudian suatu hari beliau menemukan daun tersebut diatas sebuah batu besar yang bernama batu Gilang. Pada saat ditemukan daun tembakau yang dicari oleh Mbah Tumpak sudah dalam keadaan retak-retak hampir hancur dan dalam bahasa Jawa bentuknya nampaktampak seperti “rewok-rewok” akhirnya daerah tempat sekitar tempat batu tersebut dinamakan Bruwok, yang sekarang dikenal dengan Dukuh Bruwok.
 
Sesuai dengan nama awalnya dukuh bruwok daerah ini sangat cocok untuk bertani di karenakan daerah ini sangat dekat dengan aliran air sungai.Masyarakat bertumpu pada kehidupan bercocok tanam dan usaha di mana usaha yang di geluti adalah usaha yang berbasis pada lauk pauk khususnya usaha di bidang pengelolaan tempe dan tahu.