Kulit gelap: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: moderen → modern (7)
Baris 3:
'''Kulit gelap''' adalah warna kulit manusia yang terjadi secara alami, kaya akan pigmen [[melanin]] dan memiliki warna gelap.<ref>[http://wordnetweb.princeton.edu/perl/webwn?s=dark-skinned dark-skinned] Princeton University ''"naturally having skin of a dark color"''</ref><ref>{{cite web|url=http://www.thefreedictionary.com/dark-skinned|title=Dark-skinned|last=|first=|date=|website=|publisher=thefreedictionary.com|accessdate=24 January 2017|quote=a person or race having skin of a dark colour}}</ref><ref name="jabl1">{{cite book|title=Human Evolutionary Biology|last=Muehlenbein|first=Michael|publisher=Cambridge University Press|year=2010|pages=192–213}}</ref> Orang-orang dengan warna kulit relatif gelap disebut orang kulit coklat (''brown''),<ref>[http://dictionary.reference.com/browse/Black?s=t Dictionary.com: black] 3.a ''"a member of any of various dark-skinned peoples"'' 21.a''"pertaining or belonging to any of the various populations characterized by dark skin pigmentation"''</ref> dan orang-orang dengan kulit yang sangat gelap sering disebut sebagai orang kulit hitam (''black''),<ref>Oxford Dictionaries. April 2010. Oxford University Press. ''"belonging to or denoting any human group having dark-coloured skin"'' [http://oxforddictionaries.com/definition/english/black "black"] (accessed 6 August 2012).</ref> meskipun penggunaan semacam ini dapat menjadi ambigu di beberapa negara dimana hal ini juga digunakan untuk secara spesifik merujuk pada kelompok-kelompok etnis atau populasi-populasi yang berbeda.<ref>[http://dictionary.reference.com/browse/Black?s=t Dictionary.com: black] 3.a ''"a member of any of various dark-skinned peoples"'' 21.a''"specifically the dark-skinned peoples of Africa, Oceania, or Australia."''</ref><ref>{{cite web|url=http://www.understandingrace.org/lived/global_census.html|title=Global Census|publisher=American Anthropological Association|accessdate=10 December 2012}}</ref><ref>Oxford Dictionaries. April 2010. Oxford University Press. ''"especially of African or Australian Aboriginal ancestry"'' [http://oxforddictionaries.com/definition/english/black "black"] (accessed 6 August 2012).</ref><ref>{{cite web|url=http://nla.gov.au/nla.news-article4219798|title=Proclamation|last=James|first=Mackers|date=1828-11-08|work=Classified Advertising|publisher=Trove|accessdate=10 December 2012}}</ref>
 
[[Evolusi]] pada pigmentasi kulit gelap diyakini telah dimulai sekitar 1.2 juta tahun yang lalu,<ref name="jabl04">{{cite journal|last=Nina|first=Jablonski|year=2004|title=The evolution of human skin and skin color|journal=Annual Review of Anthropology|volume=33|pages=585–623|doi=10.1146/annurev.anthro.33.070203.143955|quote=genetic evidence [demonstrate] that strong levels of natural selection acted about 1.2 mya to produce darkly pigmented skin in early members of the genus Homo}}</ref> pada spesies awal [[hominid]] berkulit terang setelah mereka pindah dari [[hutan hujan]] khatulistiwa ke [[sabana]] yang mendapat banyak cahaya matahari. Dalam menghadapi panasnya sabana, mekanisme pendinginan yang lebih baik diperlukan, yang dilakukan melalui penghilangan rambut di tubuh dan perkembangan sistem [[keringat]] yang lebih efisien. Penghilangan rambut tubuh yang mengakibatkan berkembangnya pigmentasi kulit gelap, merupakan sebuah mekanisme seleksi alam terhadap penipisan [[asam folat]], dan terhadap kerusakan DNA pada tingkat yang rendah. Faktor utama yang berkontribusi terhadap evolusi pada pigmentasi kulit gelap ialah pemecahan asam folat sebagai reaksi terhadap [[Ultraungu|radiasi ultraviolet]]; hubungan antara pemecahan asam folat yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet dan penurunan kesesuaian sebagai bentuk kegagalan dari [[embriogenesis]] dan [[spermatogenesis]] normal menyebabkan hasil seleksi pada pigmentasi kulit gelap. Pada saat ''Homo sapiens'' moderenmodern berevolusi, semua manusia memiliki warna kulit gelap.<ref name="Bower">{{cite journal|last=Bower|first=C.|author2=Stanley|year=1992|title=The role of nutritional factors in the aetiology of neural tube defects|journal=Journal of Paediatrics and Child Health|volume=28|issue=1|pages=12–16|doi=10.1111/j.1440-1754.1992.tb02610.x|pmid=1554510}}</ref><ref name="Minns">{{cite journal|last=Minns|first=R.A.|year=1996|title=Folic acid and neural tube defects|journal=Spinal Cord|volume=34|issue=8|pages=460–465|doi=10.1038/sc.1996.79|pmid=8856852}}</ref><ref name="Copp">{{cite journal|last=Copp|display-authors=etal|year=1998|title=Embryonic mechanisms underlying the prevenetion of neural tube defects by vitamins|journal=Mental Retardation and Developmental Disabilities Research Reviews|volume=4|pages=264–268|doi=10.1002/(sici)1098-2779(1998)4:4<264::aid-mrdd5>3.0.co;2-g}}</ref><ref name="Molloy">{{cite journal|last=Molloy|last2=Mills|first2=J. L.|last3=Kirke|first3=P. N.|last4=Weir|first4=D. G.|last5=Scott|first5=J. M.|display-authors=etal|year=1999|title=Folate status and neural tube defects|journal=BioFactors|volume=10|issue=2–3|pages=291–294|doi=10.1002/biof.5520100230|pmid=10609896}}</ref><ref name="Lucock">{{cite journal|last=Lucock|first=M.|title=Folic acid: nutritional biochemistry, molecular biology, and role in disease processes|journal=Molecular Genetics and Metabolism|volume=71|issue=1–2|pages=121–138|doi=10.1006/mgme.2000.3027|pmid=11001804}}</ref><ref name="William">{{cite journal|last=William|last2=Rasmussen|first2=S. A.|last3=Flores|first3=A|last4=Kirby|first4=R. S.|last5=Edmonds|first5=L. D.|display-authors=etal|year=2005|title=Decline in the prevalence of spina bifida and anencephaly by race/ethnicity:1995–2002|journal=Pediatrics|volume=116|issue=3|pages=580–586|doi=10.1542/peds.2005-0592|pmid=16140696}}</ref>
 
Manusia dengan pigmentasi kulit gelap memiliki kulit yang secara alami kaya [[melanin]] (terutama [[Melanin|eumelanin]]), dan memiliki lebih banyak melanosom yang memberikan perlindungan unggul melawan efek merusak dari radiasi ultraviolet. [[Melanosom]] ini membantu tubuh mempertahankan cadangan asam folat dan melindungi terhadap kerusakan DNA.<ref name="Nielsen_a">{{cite journal|last=Nielsen|display-authors=etal|title=The importance of the depth distribution of melanin in skin for DNA protection and other photobiological processes|journal=Journal of Photochemistry and Photobiology B: Biology|volume=82|pages=194–198|doi=10.1016/j.jphotobiol.2005.11.008}}</ref>
Baris 9:
Orang berkulit gelap yang tinggal di daerah tinggi dengan sinar matahari yang kurang terik memiliki peningkatan risiko – terutama di musim dingin – mengalami kekurangan [[vitamin D]]. Sebagai konsekuensi kekurangan vitamin D, mereka memiliki risiko yang lebih tinggi terkena [[Rakitis|rakhitis]], dan berbagai jenis kanker, dan kemungkinan penyakit [[kardiovaskular]] dan aktivitas sistem kekebalan tubuh yang rendah.<ref name="linus">{{cite web|url=http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminD/|title=Vitamin D|last=Jane|first=Higdon|work=Micronutrient Information Center|publisher=Linus Pauling Institute|accessdate=10 December 2012}}</ref> Namun demikian, beberapa studi terbaru mempertanyakan jika ambang batas yang menunjukkan kekurangan Vitamin D pada individu berkulit terang relevan dengan kekurangan Vitamin D pada individu berkulit gelap, karena mereka menemukan bahwa rata-rata individu berkulit gelap memiliki kepadatan tulang yang lebih tinggi dan memiliki risiko patah tulang yang lebih rendah dibandingkan individu berkulit terang pada tingkat Vitamin D yang sama. Hal Ini disebabkan karena kemungkinan rendahnya kadar agen pengikat Vitamin D (sehingga bioavailabilitasnya lebih tinggi) pada individu berkulit gelap.<ref>{{cite journal|last=Holick|first=Michael F.|date=21 November 2013|title=Bioavailability of Vitamin D and Its Metabolites in Black and White Adults|url=http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMe1312291|journal=The New England Journal of Medicine|volume=369|pages=2047–2048|doi=10.1056/NEJMe1312291|pmid=24256384|accessdate=19 June 2014}}</ref><ref name=":0">{{cite news|url=http://www.medpagetoday.com/Endocrinology/GeneralEndocrinology/43049|title=Bone Density Higher in Blacks, Vitamin D Lower|last=DeVita Raeburn|first=Elizabeth|date=20 November 2013|work=MedPage Today|accessdate=19 June 2014}}</ref>
 
Distribusi global populasi berkulit gelap umumnya sangat berkorelasi dengan tingginya tingkat radiasi ultraviolet di daerah yang mereka huni. Populasi berkulit gelap hampir secara eksklusif hidup di dekat garis khatulistiwa, di daerah [[Tropika|tropis]] dengan sinar matahari yang intens: [[Australia]], [[Melanesia]], [[Papua Nugini]], [[Asia Selatan]], dan [[Afrika]]. Studi yang dilakukan terhadap populasi-populasi tersebut menunjukkan bahwa kulit gelap itu merupakan hasil simpanan keadaan adaptasi terhadap sinar UV yang tinggi, yang telah ada pada manusia moderenmodern sebelum migrasi keluar Afrika ([[Asal usul manusia modern dari Afrika|asal usul manusia moderen dari Afrika]]) dan bukanlah akibat evolusi adaptasi yang muncul setelahnya.<ref name="Harding2000">{{cite journal|last1=Harding|first1=R|last2=Healy|first2=E|last3=Ray|first3=A|last4=Ellis|first4=N|last5=Flanagan|first5=N|last6=Todd|first6=C|last7=Dixon|first7=C|last8=Sajantila|first8=A|last9=Jackson|first9=I|display-authors=8|year=2000|title=Evidence for Variable Selective Pressures at MC1R|journal=The American Journal of Human Genetics|volume=66|issue=4|pages=1351–61|doi=10.1086/302863|pmc=1288200|pmid=10733465|last10=Birch-Machin|first10=Mark A.|last11=Rees|first11=Jonathan L.}}</ref> Karena migrasi dalam jumlah besar dan meningkatnya mobilitas penduduk antar wilayah geografis di masa lalu, populasi berkulit gelap saat ini dapat ditemukan di seluruh dunia.<ref name="oneil1">{{cite web|url=http://anthro.palomar.edu/adapt/adapt_4.htm|title=Skin Color Adaptation|last=O'Neil|first=Dennis|work=Human Biological Adaptability: Skin Color as an Adaptation|publisher=Palomar|archiveurl=https://web.archive.org/web/20121218132913/http://anthro.palomar.edu/adapt/adapt_4.htm|archivedate=18 December 2012|deadurl=yes|accessdate=10 December 2012|df=dmy}}</ref><ref name="oneil2">{{cite web|url=http://anthro.palomar.edu/vary/vary_1.htm|title=Overview|last=O'Neil|first=Dennis|work=Modern Human Variation|publisher=Palomer|archiveurl=https://web.archive.org/web/20121105101522/http://anthro.palomar.edu/vary/vary_1.htm|archivedate=5 November 2012|deadurl=yes|accessdate=10 December 2012|df=dmy}}</ref>
 
== Evolusi ==
Karena seleksi alam, orang-orang yang tinggal di daerah-daerah dengan sinar matahari yang intens memiliki pewarnaan kulit yang gelap untuk melindungi terhadap [[Ultraungu|sinar ultraviolet]] dan untuk melindungi tubuh mereka terutama dari penipisan [[asam folat]]. [[Evolusi]] pigmentasi kulit disebabkan oleh radiasi Ultraviolet (UV) dari matahari. Sebagaimana [[hominid]] secara bertahap mengalami kehilangan [[Rambut hewan|bulu]] tubuh antara 4.5 hingga 2 juta tahun yang lalu untuk memungkinkan pendinginan yang lebih baik melalui keringat, kulit mereka yang telanjang dan memiliki sedikit pigmentasi kulit terpapar oleh sinar matahari. Di daerah tropis, seleksi alam memilih populasi manusia berkulit gelap dengan tingkat pigmentasi kulit yang tinggi untuk melindungi efek berbahaya sinar matahari. [[Reflektansi kulit]] (jumlah sinar matahari yang direfleksikan kulit) pada populasi asli dan radiasi UV aktual di wilayah geografis tertentu memiliki korelasi yang sangat tinggi, yang mendukung gagasan tersebut. Bukti genetik juga mendukung gagasan tersebut, dengan menunjukkan bahwa sekitar 1.2 juta tahun lalu terdapat tekanan evolusi yang kuat, yang berpengaruh pada pengembangan pigmentasi kulit gelap pada awal anggota genus [[Homo (genus)|Homo]].<ref name="jabl04b">{{cite journal|last=Nina|first=Jablonski|year=2004|title=The evolution of human skin and skin color|journal=Annual Review of Anthropology|volume=33|pages=585–623|doi=10.1146/annurev.anthro.33.070203.143955}}</ref> Efek sinar matahari terhadap kadar asam folat sangat penting dalam perkembangan kulit gelap.<ref name="pbs">{{cite web|url=https://www.pbs.org/wgbh/evolution/library/07/3/text_pop/l_073_04.html|title=The Biology of Skin Color: Black and White|last=Gina|first=Kirchweger|work=Evolution Library|publisher=PBS|accessdate=10 December 2012}}</ref>
[[Berkas:Kiang_West_savanna.jpg|jmpl|250x250px|[[Sabana]] di [[Afrika Timur]], di mana sebagian besar evolusi [[Hominini|hominid]] kulit gelap kemungkinan terjadi]]
Nenek moyang primata yang paling awal dari manusia moderenmodern paling mungkin memiliki kulit terang, seperti relatif moderenmodern manusia yang paling dekat – [[simpanse]].<ref name="Jabl06">{{cite book|title=Skin: a Natural History|last=Jablonski|first=N.G.|publisher=University of California Press|year=2006|location=Berkeley}}</ref> Sekitar 7 juta tahun lalu garis keturunan [[manusia]] dan simpanse menyimpang, dan antara 4.5 dan 2 juta tahun lalu manusia purba keluar dari hutan hujan ke savana [[Afrika Timur]].<ref>{{cite book|title=The Ancestor's Tale|last=Dawkins|first=Richard|year=2004}}</ref> Mereka tidak hanya harus mengatasi sinar matahari yang intens, tetapi juga harus mengembangkan sistem pendinginan tubuh yang lebih baik. Lebih sulit mendapatkan makanan di sabana yang panas dan sebagaimana [[Otak|otak mamalia]] rentan terhadap pemanasan berlebih – kenaikan suhu sebesar 5 atau 6&nbsp;°C dapat menyebabkan serangan panas (''heatstroke'') – sehingga ada kebutuhan untuk mengembangkan regulasi panas yang lebih baik. Solusinya yaitu melalui berkeringat dan kehilangan rambut tubuh.
 
Dengan berkeringat panas tubuh hilang melalui penguapan. Manusia purba, seperti simpanse sekarang, memiliki sedikit kelenjar keringat, dan sebagian besar kelenjar keringat mereka terletak di telapak tangan dan telapak kaki. Pada gilirannya, individu dengan lebih banyak kelenjar keringat terlahir. Manusia ini bisa mencari makanan dan berburu untuk waktu yang lebih lama sebelum terpaksa kembali ke tempat berlindung mereka. Semakin lebih mereka dapat mencari makanan, semakin banyak jumlah dan lebih sehat keturunan yang dihasilkan, serta semakin tinggi kemungkinan mereka mewariskan gen dengan lebih banyak kelenjar keringat. Dengan sedikit jumlah rambut, keringat dapat menguap lebih mudah dan mendinginkan tubuh secara lebih cepat. Beberapa juta tahun evolusi kemudian, manusia purba memiliki rambut tubuh yang jarang dan lebih dari dua juta kelenjar keringat di tubuh mereka.<ref name="Mont">{{cite journal|last=Montagna|first=W.|title=The consequences of having naked skin|journal=Birth Defects: Original Article Series|volume=17|pages=1–7}}</ref><ref name="Lang">{{cite journal|last=Langbein|last2=Rogers|first2=M. A.|last3=Praetzel|first3=S|last4=Cribier|first4=B|last5=Peltre|first5=B|last6=Gassler|first6=N|last7=Schweizer|first7=J|display-authors=etal|year=2005|title=Characterization of a novel human type II epithelial keratin K1b, specifically expressed in eccrine sweat glands|journal=Journal of Investigative Dermatology|volume=125|issue=3|pages=428–444|doi=10.1111/j.0022-202X.2005.23860.x|pmid=16117782}}</ref>
Baris 52:
 
== Implikasi kesehatan ==
Pigmentasi kulit merupakan [[Adaptasi|adaptasi evolusioner]] untuk berbagai tingkat radiasi UV di seluruh dunia. Akibatnya, terdapat banyak implikasi kesehatan yang merupakan produk pergerakan populasi manusia dengan pigmentasi kulit tertentu ke lingkungan baru dengan tingkat radiasi UV yang berbeda. Manusia moderenmodern sering mengabaikan sejarah evolusi mereka, yang merupakan risiko mereka. Praktik-praktik budaya yang meningkatkan masalah kondisi mereka, di antara populasi berkulit gelap, ialah [[pakaian]] tradisional dan makanan yang kurang mengandung [[vitamin D]].<ref>{{cite news|url=http://www.cbc.ca/news/canada/ottawa/story/2010/02/12/ottawa-immigrants-vitamin-d.html|title=Dark-skinned immigrant urged to take vitamin D|publisher=CBC News|accessdate=10 December 2012}}</ref>
 
=== Keuntungan pigmentasi kulit gelap pada lingkungan dengan sinar matahari tinggi ===
Baris 68:
Terdapat korelasi antara distribusi geografis [[Ultraungu|radiasi UV]] (UVR) dan distribusi pigmentasi kulit di seluruh dunia. Daerah yang memiliki jumlah UVR yang lebih tinggi memiliki populasi berkulit gelap, umumnya terletak di dekat [[khatulistiwa]]. Daerah-daerah yang jauh dari khatulistiwa umumnya lebih dekat ke kutub memiliki konsentrasi UVR yang lebih rendah, dan terdiri dari lebih banyak populasi berkulit terang. Hal ini adalah hasil evolusi manusia yang merupakan kontribusi variabel kadar melanin di dalam kulit sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungan tertentu. Persentase yang lebih besar dari orang-orang berkulit gelap ditemukan di [[belahan selatan]] karena garis lintang dan distribusi massa daratan yang tidak proporsional. Distribusi variasi kulit warna di masa sekarang ini tidak benar-benar mencerminkan korelasi intensitas UVR dan pigmentasi kulit gelap karena migrasi dalam jumlah besar dan pergerakan orang-orang melintasi benua pada beberapa waktu yang lalu.
[[Berkas:Man_with_a_spear-thrower,_photograph_by_H._Basedow.jpg|kiri|jmpl|278x278px|Seorang Aborigin Australia pria dengan kulit gelap.]]
Populasi berkulit gelap yang mendiami [[Asia Selatan]], [[Afrika]], [[Melanesia]], [[Pulau Papua]], dan [[Australia]] semuanya hidup di beberapa daerah dengan radiasi UV tertinggi di dunia, dan mengembangkan pigmentasi kulit sangat gelap sebagai perlindungan dari sinar matahari yang berbahaya. [[Evolusi]] telah membatasi manusia dengan kulit gelap di lintang tropis, terutama di kawasan yang tidak memiliki hutan, dimana radiasi ultraviolet dari matahari biasanya yang paling intens. Populasi berkulit gelap yang berbeda tidak selalu berhubungan erat secara genetik. Sebelum migrasi massal moderenmodern, telah diutarakan pendapat bahwa mayoritas orang-orang berpigmen gelap hidup di sekitar 20° dari khatulistiwa.
 
Penduduk asli Pulau Buka dan [[Pulau Bougainville]] di utara [[Kepulauan Solomon]] di Melanesia dan orang-orang Chopi dari [[Mozambik]] di pantai tenggara Afrika memiliki kulit yang lebih gelap dibandingkan populasi di sekitarnya. (Orang-orang pribumi Bougainville, Papua nugini, merupakan beberapa pigmentasi kulit yang paling gelap di dunia.) Meskipun orang-orang tersebut terpisahkan secara luas, mereka mempunyai lingkungan fisik yang serupa. Di kedua daerah, mereka mendapatkan paparan UVR yang sangat tinggi dari langit yang tidak berawan di dekat khatulistiwa yang kemudian terpantulkan oleh air atau pasir. Air memantulkan UVR, bergantung pada warna air, sekitar 10 sampai 30% yang jatuh di atasnya. Orang-orang dalam populasi ini menghabiskan waktu berjam-jam memancing di laut. Karena sangat tidak praktis untuk memakai pakaian yang berlebihan di lingkungan budaya yang banyak air dan teknologi yang ada sangat sedikit dapat menyangga paparan UVR. Kulit orang-orang tersebut mengambil radiasi UVR dalam jumlah yang sangat besar. Populasi tersebut mungkin mendekati atau merupakan kegelapan maksimal yang dapat dicapai oleh kulit manusia.
 
Penelitian yang lebih baru menemukan bahwa populasi manusia selama 50,000 tahun telah berubah dari berkulit gelap ke berkulit terang dan sebaliknya. Hanya pada 100-200 generasi yang lalu, nenek moyang dari sebagian besar orang yang hidup hari ini kemungkinan juga tinggal di tempat yang berbeda dan memiliki warna kulit yang berbeda. Menurut [[Nina Jablonski]], populasi berpigmen gelap moderenmodern di India Selatan dan [[Sri Lanka]] adalah contoh dari ini, memiliki kulit yang kembali gelap setelah nenek moyang mereka bermigrasi dari daerah yang lebih jauh ke utara. Para ilmuwan awalnya meyakini bahwa pergeseran seperti itu dalam pigmentasi, berlangsung dalam waktu yang relatif lambat. Namun, para peneliti mengamati bahwa perubahan warna kulit bisa terjadi dalam waktu 100 generasi (~2.500 tahun), tanpa memerlukan perantara perkawinan. Kecepatan perubahan itu juga dipengaruhi oleh pakaian, yang cenderung memiliki efek memperlambat.
 
=== Australia ===