Pandemi Covid-19 di Kaledonia Baru: Perbedaan antara revisi

Pada tanggal 17 Maret 2020, Presiden Kaledonia Baru [[Thierry Santa]], melakukan langkah awal pencegahan penyebaran koronavirus dengan menangguhkan semua penerbangan ke negara tersebut. Selain itu, dia juga memberlakukan isolasi selama 14 hari bagi semua pendatang yang tiba di Kaledonia Baru, sedangkan bagi yang melanggar akan dikenakan denda.<ref>{{Cite web|url=https://www.rnz.co.nz/international/pacific-news/412004/coronavirus-sweeping-restrictions-introduced-across-the-pacific|title=Coronavirus: Pembatasan Sweeping Diperkenalkan di Seluruh Pasifik|last=Radio New Zealand|first=|date=18 Maret 2020|website=Radio New Zealand|access-date=26 Maret 2020}}</ref> Dalam melakukan pencegahan virus, negara ini juga telah melakukan isolasi terhadap seribu orang lebih di hotel-hotel, tetapi sebagian dari mereka yang tidak ada gejala telah diizinkan untuk pulang. Sedangkan, dalam mengantisipasi dampak COVID-19 pada perekonomian, pemerintah setempat meminta kepada Prancis untuk memberikan setengah miliar dolar Amerika Serikat sebagai tanda solidaritas. Selain itu, dari pihak pemerintah juga telah meyakinkan akan terjadinya kekurangan pasokan sembako dan mesin-mesin ATM akan tetap dibuka.<ref>{{Cite web|url=https://jubi.co.id/sembilan-kasus-positif-covid-19-di-kaledonia-baru-dan-empat-di-fiji/|title=Sembilan kasus positif Covid-19 di Kaledonia Baru dan empat di Fiji|last=Galuwo|first=Kristianto|date=25 Maret 2020|website=Tabloidjubi.com|access-date=31 Maret 2020}}</ref>