Pada mulanya adalah GitoMaestro NugrohoCipta Rohmat. GitoMaestro Cipta NugrohoRohmat memulai hobby elektroniknya. Dia mempelajari prinsip-prinsip penguat suara dan pesawat pemancar. Usahanya ini dilakukan dengan belajar sendiri, memakai alat-alat dan onderdil bekas. Pesawat pemancar kecil sederhana yang pertama dihasilkannya dengan menggunakan kawat penjemur pakaian, memberikan kekuatan pancar sejauh kurang lebih 200 meter. Hal ini sangat menyukakan hatinya dan memberi semangat untuk melanjutkan percobaannya ke tahap-tahap berikutnya. Dan itu terjadi, pada medio 1968. Pada akhir 1968, dengan pesawat pemancar yang disempurnakan, dan dengan antena yang masih sederhana, percobaan siaran dimulai. Bertempat di Jl. Kacapiring No.9.
Piringan-piringan hitam lama dalam jumlah terbatas, merupakan sumber yang berharga dalam melangsungkan siaran-siaran percobaan. [[Telepon]] mulai berdering, pertanda siaran tertangkap dengan baik. Dan nama Maestro pertama kali dicetuskan secara iseng oleh Saudara Yanto.