Angulimala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 139:
Dalam terjemahan [[bahasa Tionghoa|Tionghoa]] dari Damamūkāwadāna oleh [[Hui-chiao]],{{sfn|Malalasekera|2003|p=628}} demikian pula dalam temuan-temuan arkeologis,{{sfn|Zin |2005|page=706}} Angulimala diidentifikasikan dengan Raja [[Kalmasapada]] atau Saudāsa dalam [[mitologi Hindu]], yang dikenal sejak [[zaman Weda]]. Manuskrip kuno sering kali menceritakan kehidupan Saudāsa sebagai kehidupan Angulimala sebelumnya, dan kedua tokoh tersebut menghadapi masalah untuk menjadi seorang [[brahmana]] yang baik.{{sfn|Zin |2005|page=706}}
 
Dalam kajiannya tentang seni rupa di wilayah [[Gandhāra]], arkeolog Maurizio Taddei berteori bahwa cerita Angulimala mungkin mengacu pada sebuah mitologi India tentang seorang [[yaksa]] yang hidup di alam liar. Dalam banyakberbagai penggambaran, Angulimala mengenakan hiasan kepala, dan hal ini membuat Taddei berkesimpulan bahwa elemen ini berasal dari [[seni Yunani|Yunani Kuno]]. Namun, sejarawanSejarawan seni rupa Pia Brancaccio berpendapat bahwa hiasan kepala adalah penanda khas India untuk figur yang berkaitan dengan alam liar atau perburuan.{{sfn|Brancaccio|1999|pp=108–12}} DenganBrancaccio ini Brancacciojuga meyakini bahwa hiasan tersebut dipakai oleh para seniman untuk memberi ciri bahwa Angulimala berasal dari suku pedalaman, dan ditakuti oleh umat Buddha awal yang sebagian besar merupakan masyarakat perkotaan.{{sfn|Brancaccio|1999|pp=115–6}}
 
=== Ajaran ===