Sejarah kelapa sawit di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
update bagian sejarah awal kelapa sawit |
era kemerdekaan |
||
Baris 11:
Program Pengembangan Besar Swasta Nasional (PBSN) dirintis pada tahun 1977 dan terbagi menjadi tiga tahapan, yakni PBSN I periode 1977-1981, PBSN II periode1981-1986 dan PBSN III periode 1986-1990.<ref>{{Cite web|url=https://sawitindonesia.com/industri-minyak-sawit-indonesia-berkelanjutan-bagian-xxv/|title=Industri Minyak Sawit Indonesia Berkelanjutan (Bagian XXV)|last=|first=|date=2018-09-16|website=Majalah Sawit Indonesia|language=id|access-date=2020-04-03}}</ref>
==
=== Perintis ===
== Era pendudukan Jepang ==
<br />
== Era Kemerdekaan ==
Pada era kemerdekaan, pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda dan Jepang, termasuk perusahaan perkebunan. Beberapa perusahaan perkebunan milik negara, mulai dari PT Perkebunan Nusantara I, PTPN II, PTPN III, PTPN IV, PTPN V, PTPN VI, PTPN VII, PTPN VIII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, PTPN XIII, dan PTPN XIV adalah hasil dari nasionalisasi.
PT Perkebunan Nusantara I adalah perusahaan hasil nasionalisasi dari perusahaan perkebunan swasta milik Hindia Belanda dan Jepang. Perusahaan hasil nasionalisasi ini diberi nama PPN Kesatuan Aceh berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 142 tahun 1961 dan berganti nama menjadi PNP-1 berdasarkan PP No 14 Tahun 1968. Baru pada 2 Mei 1981, perusahaan berganti nama menjadi PT Perkebunan-I dan menjadi PT Perkebunan Nusantara I pada tanggal 14 Februari 1996, hasil penggabungan PT Perkebunan I, PT Cot Girek Baru, PT Perkebunan V dan PKS Cot Girek PT Perkebunan IX.<ref>{{Cite web|url=https://ptpn1.co.id/tentang-kami|title=Sejarah PTPN 1|last=|first=|date=|website=PTPN1.co.id|access-date=4 April 2020}}</ref>
== Perkebunan kelapa sawit tertua ==
|