Pembelajaran penemuan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
Contoh penerapannya, melalui belajar penemuan, [[peserta didik]] melakukan penyelidikan mandiri tentang '''Kemacetan''' di [[Jakarta]] untuk menemukan penyebab permasalahan-permasalahan kemacetan dari berbagai sumber dan menganalisanya. Guru mengarahkan dan memfasilitasi pembelajaran dengan bimbingan yang sangat terbatas.
 
Berdasarkan hal tersebut, maka sesuai konsep yang disampaikan dalam pembelajaran, peserta didik memanfaatkan berbagai sumber, menelusuri secara mandiri, kemudian menemukan jawaban bahwa kemacetan di kota Jakarta disebabkan oleh (misalnya): jumlah (volume) kendaraan yang sangat banyak; rendahnya disiplin pengemudi; banyak angkot yang berhenti sembarangan; rendahnya kesadaran hukum dalam mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
 
1.      Jumlah (volume) kendaraan yang sangat banyak.
 
2.      Rendahnya disiplin pengemudi, banyak angkot yang berhenti sembarangan
 
3.      Rendahnya Kesadaran hukum dalam mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada.
 
Tanpa melakukan penelitian langsung ke lapangan, maka jawaban peserta didik dapat dibenarkan dan guru dalam pembelajaran ini mengarahkan pada penemuan dan pemecahan masalah. Penilaian hasil belajar meliputi tentang konsep dasar dan penerapannya pada situasi yang baru.