Labuhan Tarok, Meukek, Aceh Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan kosmetik tanda baca |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 17:
{{rapikan}}
Menurut data-data yang ada dan cerita dari Alm.T. Mahyiddin S, Mantan Camat Meukek yang diriwayatkan dari Kakek beliau Alm.T. R. Tjut Mantan Zulfbesturder Meukek, Menurut beliau bahwa orang-orang yang mula-mula mendatangi / bertempat tinggal di Gampong Labuhan Tarok adalah serombongan orang-orang dari Atjeh Rayeuk yang dipimpin oleh
Sewaktu mereka mula tiba dengan perahu layar berlabuhlah disebuah teluk yang dimuka teluk tersebut tumbuh sebatang kayu besar yang bernama
Sedangkan Gampong Labuhan Tarok saat rombongan T. Banta Lam Ara tiba, sama sekali belum berpenghuni,masih merupakan hutan belantara.dengan kata lain rombongan T. Banta Lam Ara inilah penduduk Labuhan Tarok yang pertama.
Banta Lam Ara kemudian pulang kembali ke Aceh Rayeuk.berikutnya datang pula rombongan kedua yang dipimpin oleh Teuku Cadek untuk melanjutkan usaha T. Banta Lam Ara seperti usaha Persawahan, Perkebunan Lada yang telah dirintis oleh T. Banta Lam Ara. Pada Gampong Labuhan Tarok tersebut di atas mempunyai 2 Kubu Pertahanan yang kuat yang dinamai
Pada awal Pemerintahan Kolonial Belanda di Pantai Barat Aceh di Gampong Labuhan Tarok diangkatlah seorang Ulee Balang bernama T. Nyak Raja yaitu anak dari T. Teungoh. Serta menyusun Struktur Gampong dengan Mengangkat Seorang Keuchik, Seorang Panglima, Seorang Keujrun Blang, Seorang Petua Seuneubok, dan Seorang Bendahara, Masing-masing Bernama
== Referensi ==
|