[[Berkas:West Java coa.png|jmpl|247x247px|Balai Pengelola Taman Budaya]]
'''Dago Tea House''' atau pada jamanzaman kolonial [[Belanda]] dikenal sebagai Dago Thee Huis merupakan salah satu tempat yang memiliki panorama paling indah di [[kota Bandung]] di kawasan [[Bandung Utara]]. Di sini Anda dapat menikmati pemandangan lembah kota Bandung yang indah dan mempesona. Pada malam hari, Anda dapat melihat kerlap-kerlip lampu kota yang indah dari dataran tinggi Dago. Selain itu di Dago Tea House juga terdapat Taman Budaya Jawa Barat yang menampilkan berbagai pagelaran kesenian khas [[Jawa Barat]].
== Kawasan Dago ==
[[Dago]] merupakan salah satu kawasan yang paling digemari di kota Bandung di kawasan [[Bandung Utara]]. Kawasan yang terletak di bagian utara kota Bandung ini memiliki daya tarik tersendiri. Di kawasan ini terdapat berbagai tempat wisata dan pusat wisata kuliner menarik. Misalnya wisata air terjun [[Curug Dago]] maupun hutan lindung yang dinamakan [[Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda|Taman Hutan Raya]]. Tempat bersejarah juga ada di Dago seperti [[Goa Belanda]] dan [[Goa Jepang]]. Kemudian daerah perluasan Dago di paling utara [[kota Bandung]] yang dikenal sebagai [[Dago Pakar]] juga menyediakan berbagai resto yang menarik untuk dikunjungi sambil menikmati panorama kota Bandung yang mempesona.
Sejak jamanzaman kolonial Belanda, daerah Dago telah menjadi tempat yang paling disukai oleh warga Belanda pada jamanzaman itu. Di Dago dibangun berbagai villa dan rumah milik warga Belanda dengan ciri khas jalan yang di sisi jalannya ditanami pepohonan yang tinggi. Selain itu, berbagai fasilitas umum juga dibangun di tempat ini pada masa kolonial Belanda. Salah satu yang masih bertahan hingga saat ini misalnya ITB yang didirikan pada tahun 1920. ITB pada awalnya bernama de [[Institut Teknologi Bandung|Technische Hoogeschool te Bandung]] (THB). Selain itu ada juga Kebun Binatang Bandung yang juga dikembangkan sejak lama. Kemudian ada juga Dago Tea House atau pada jamanzaman Belanda disebut sebagai Dago Thee Huis yang artinya ''"Rumah Teh Dago"''. Tempat ini dibangun sebagai restoran tempat menikmati acara minum teh dan kuliner pada masa itu sambil menikmati keindahan alam bumi Parahyangan pada masa itu.