Revisi per 7 April 2020 03.48 sunting Rahmatdenas (bicara \| kontrib) Peninjau, Pengembali revisi, Pengurus 35.938 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan ← Revisi sebelumnya		Revisi per 7 April 2020 03.48 sunting balikkan Rahmatdenas (bicara \| kontrib) Peninjau, Pengembali revisi, Pengurus 35.938 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan Revisi selanjutnya →
Baris 1: {{noref\|date=6 Oktober 2012}} [[Berkas:Masjid Bingkudu 2020 18.jpg\|jmpl\|~~250px~~200px\|Maksura di [[Masjid Bingkudu]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatra Barat]].]] '''Maksura''' adalah ruang khusus tempat [[salat]] raja pada sebuah masjid. Ruang ini biasanya merupakan kelengkapan dari masjid kerajaan, terletak di ruang utama. Baris 8: == Maksura di Indonesia == [[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Interieur van de moskee in de kraton van de Susuhunan van Solo Soerakarta TMnr 60001442.jpg \|jmpl\|~~250px~~200px\| Ruang utama [[Masjid Agung Surakarta]], dengan maksura di sudut kiri depan.]] Di [[Masjid Gedhe Kauman]] Yogyakarta, maksura berbentuk seperti sangkar persegi yang terbuat dari kayu. Pada dinding samping terdapat tempat meletakkan [[tombak]]. Di [[Masjid Agung Kraton Surakarta]], ruang tersebut diberi atap limas. Baik di Yogyakarta maupun Surakarta, maksura terletak di dalam ruang utama, berada di sudut kiri depan, atau di sebelah kiri [[mihrab]]. Selain di kedua masjid tersebut, maksura juga terdapat di Masjid [[Pura Paku Alaman\|Puro Pakualaman]], Yogyakarta, dan [[Masjid Nur Sulaiman]], [[Banyumas]].ref>http://baturraden.info/item/masjid-nur-sulaiman.html</ref> == Rujukan ==

Maksurah: Perbedaan antara revisi