Ben 7: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k terlanjur --> telanjur
Baris 91:
Akhirnya terjadi pertarungan sengit antara guru-guru besar padepokan dan pendekar sakti penjaga kitab. Tapi biarpun dikeroyok, ternyata pendekar sakti bukan tandingan guru-guru besar padepokan Merpati Putih. Hanya dalam beberapa gebrakan, guru-guru besar padepokan Merpati Putih semua dibuat keok dan roboh. Pendekar sakti lalu kembali masuk ke dalam kitab. Di saat bersamaan murid-murid padepokan yang mendengar suara teriakan guru-guru besar padepokan muncul. Semua terkesiap melihat guru-guru besar mereka yang terkenal sakti roboh bergelimpangan. Hening... Semua tercekat diam tak percaya... Di sudut ruangan tampak kitab sakti yang kembali berubah seperti kitab usang biasa, menyimpan rahasia “besar”nya.
Kehilangan guru-guru besar mereka, padepokan Merpati Putih akhirnya berkabung besar. Ruangan bertapa dikunci dan dirubah fungsi menjadi gudang penyimpanan kitab-kitab sakti. Tapi kemudian muncul masalah baru. Di gudang sekarang sering terjadi kejadian-kejadian aneh. Ada bangku terbang, suara orang ketawa cekikikan, dsb. Tidak ada yang tahu kalau semua kejadian aneh tersebut sebenarnya berasal dari pendekar sakti yang tinggal di dalam kitab sakti tanpa huruf. Murid-murid padepokan terlanjurtelanjur ketakutan dan menganggap gudang penyimpanan kitab sekarang “angker” dan berhantu. Tidak ada satupun yang berani datang ke gudang sendirian apalagi malam hari.
Cerita kemudian beralih ke BEN (7 tahun, nama panjangnya Benyamin), salah satu murid padepokan Merpati Putih yang paling kecil tapi sekaligus juga paling nakal, jahil, dan suka mengerjai murid-murid padepokan Merpati Putih yang lainnya. Ada tiga orang murid padepokan yang paling sering dikerjain sama Ben ; SITI, CHAPLIN dan CAPUNG (masing-masing 9-10 tahun). Alasannya ; ketiga anak ini suka meledek dan meremehkan Ben, menganggap diri mereka “sok senior”, mentang-mentang Ben paling kecil di antara mereka.
Baris 138:
Mendengar cerita tersebut. Ben jadi naik pitam. Ia ingin kembali ke rumah ayahnya. Tapi bang Komeng bilang, belum saatnya Ben kembali. Masalahnya bang Japra punya ilmu kekuatan yang sangat sakti. Belum lagi ditambah anak buahnya yang juga punya kekuatan rata-rata di atas murid Merpati Putih yang paling senior sekalipun saat ini.
Tapi Ben terlanjurtelanjur penasaran. Malam harinya, di saat kyai Bustomi, bang Komeng dan semua penghuni padepokan Merpati Putih tidur, diam-diam Ben pergi meninggalkan padepokan dan kembali ke Jakarta. Ben akhirnya memulai petualangan baru. Di Jakarta, ia bertemu dengan bang Japra dan anak buahnya yang ingin menyingkirkan Ben. Kekuatan mereka sangat dahsyat. Tapi berbekal kitab sakti dan kekuatan sabuk, Ben bisa melewati satu persatu tantangan yang harus ia hadapi dari bang Japra CS.
Terakhir, Ben akhirnya memiliki tujuh kekuatan. Tujuh kesaktian yang maha dahsyat, hingga ahirnya Ben dijuluki... BEN 7