Setelah Sunan Prawoto dan isterinya wafat dibunuh oleh budak suruhan Arya Penangsang yang bernama “Rungkut” kehidupan keluarganya tidak tentramtenteram karena selalu mendapatkan ancaman dan teror dari para pengikut Arya Penangsang sehingga akan mengganggu keselamatan jiwanya. Selain itu suasana politik yang memanas menyebabkan Ratu Kalinyamat dan Pangeran Hadlirin berusaha untuk menyelamatkan keluarga Sunan Prawoto yang tidak lain kakak kandungnya. Maka Pangeran Haryo Panggiri, Ratu Prihatin dan Roro Ayu mas Semangkin berusaha dilindungi dan diasuh agar jiwanya selamat. Sedangkan Rr. Ayu Mas Semangkin dijadikan sebagai anak angkat Ratu Kalinyamat dan dipindahkan dari Prawoto ke Jepara yaitu Keraton Kalinyamatan (lokasinya yang kini di belakang SMP Islam Sultan Agung 3 Jepara). Salah satu prajurit yang turut di gladi perang adalah putri angkatnya sendiri yaitu '''''Roro Ayu Semangkin''''' dan '''''Roro Ayu Prihatin'''''. Roro Ayu Semangkin selalu digladi oleh para tamtama kerajaan hingga memiliki oleh kanuragan cukup tinggi tanpa pilih tanding. Roro Ayu Semangkin yang telah tumbuh menjadi seorang dewasa sangat giat berlatih dan tekun belajar dibawah bimbingan bibinya [[Ratu Kalinyamat]]. Selain belajar ilmu kanuragan dia juga mempelajari ilmu-ilmu agama [[Islam]] serta ilmu-ilmu batin untuk menempa dirinya. Ilmu kanuragan digunakan untuk melindungi diri dari musuh terutama dari para pengikut Arya Penangsang. Motivasi dan semangat yang mambara di hati Roro Ayu Semangkin karena adanya bara api dendam kepada para pengikut Arya Penangsang yagn telah membunuh ayahnya. Ketekunan dan keprigelan Roro Ayu Semangkin kemudian dijadikan '''Senopati Putri''' dari Kerajaan Jepara ([[Kerajaan Kalinyamat]]). Keadaan ini menyebabkan kerajaan Jepara memperoleh kebesaran dan mencapai puncak kejayaannya.