Membran penukar proton: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: elektroda → elektrode
Baris 12:
[[Sel bahan bakar]] membran penukar proton ({{lang-en|proton-exchange membrane fuel cells}}; PEMFC) diyakini sebagai jenis sel bahan bakar yang paling menjanjikan untuk bertindak sebagai pengganti [[bahan bakar fosil|sumber tenaga kendaraan]] untuk mesin pembakaran dalam [[bensin]] dan [[solar]]. Sel bahan bakar ini sedang dipertimbangkan untuk diaplikasikan pada mobil karena biasanya memiliki [[suhu]] operasi yang rendah (~80 °C) dan waktu mulai yang cepat, termasuk dari kondisi beku. PEMFC beroperasi pada efisiensi 40-60% dan dapat memvariasikan output agar sesuai dengan permintaan. Pertama kali digunakan pada 1960-an untuk [[Proyek Gemini]] NASA, PEMFC saat ini sedang dikembangkan dan didemonstrasikan dari [[daya listrik]] ~100 [[Watt|kW]] pada mobil hingga [[pembangkit listrik]] berdaya 59 MW.
 
PEMFC memiliki kelebihan dibandingkan jenis sel bahan bakar lainnya seperti [[sel bahan bakar oksida padat]] (SOFC). PEMFC beroperasi pada suhu yang lebih rendah, lebih ringan dan lebih kompak, yang membuatnya ideal untuk aplikasi seperti mobil. Namun, beberapa kekurangannya adalah: suhu operasi ~80&nbsp;°C terlalu rendah untuk kogenerasi seperti di SOFC, dan bahwa [[elektrolit]] untuk PEMFC harus jenuh air. Namun, beberapa mobil sel bahan bakar, termasuk [[Toyota Mirai]], yang beroperasi tanpa pengatur kelembaban, mengandalkan pembentukan air yang cepat dan tingkat [[difusi]] balik yang tinggi melalui membran tipis untuk menjaga [[hidrasi]] membran, serta ionomer di lapisan [[katalis]]. PEMFC suhu tinggi beroperasi antara 100&nbsp;°C dan 200&nbsp;°C, berpotensi menawarkan manfaat untuk kinetika elektrodaelektrode dan manajemen panas, dan toleransi yang lebih baik terhadap bahan bakar pengotor, khususnya [[karbon monoksida|CO]] dalam proses reformasi. Peningkatan ini berpotensi dapat menyebabkan efisiensi sistem keseluruhan yang lebih tinggi. Namun, keuntungan ini belum direalisasikan, karena membran asam sulfonat ter-perfluorinasi ({{lang-en|perfluorinated sulfonic acid}}; PFSA) standar emas kehilangan fungsi cepat pada 100&nbsp;°C dan di atas jika hidrasi turun di bawah ~100%, dan mulai merayap di kisaran suhu ini, menghasilkan penipisan lokal dan keseluruhan umur sistem yang lebih rendah. Sebagai hasilnya, konduktor proton anhidrat baru, seperti kristal plastik ionik organik protik ({{lang-en|protic organic ionic plastic crystals}}; POIPC) dan cairan ionik protik, secara aktif dipelajari untuk pengembangan PEM yang sesuai.<ref>
{{cite journal
|author1=Jiangshui Luo |author2=Annemette H. Jensen |author3=Neil R. Brooks |author4=Jeroen Sniekers |author5=Martin Knipper |author6=David Aili |author7=Qingfeng Li |author8=Bram Vanroy |author9=Michael Wübbenhorst |author10=Feng Yan |author11=Luc Van Meervelt |author12=Zhigang Shao |author13=Jianhua Fang |author14=Zheng-Hong Luo |author15=Dirk E. De Vos |author16=Koen Binnemans |author17=Jan Fransaer |year=2015