Jalur kereta api Jakarta Kota–Bogor–Padalarang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) →Daftar stasiun: Gambar baru dari A2613 |
k replaced: hidraulik → hidraulis |
||
Baris 99:
=== Bogor–Padalarang ===
Bogor–Padalarang dibangun oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS), meneruskan tugas NIS dalam membangun jalur kereta apinya. Berawal dari evaluasi oleh [[Pieter Philip van Bosse|P.P. van Bosse]] di hadapan Parlemen Belanda pada November 1873 terkait kinerja [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]] (NIS).<ref name=":0">{{Cite book|title=Boekoe peringetan dari Staatsspoor-en-Tramwegen di Hindia Belanda|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Topografische Inrichting|year=1925|isbn=|location=Weltevreden|pages=}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|title=Verslag der handelingen van Staten-Generaal (1873-1877)|last=|first=|publisher=Ned. Staten-Generaal|year=1874|isbn=|location=|pages=}}</ref> Dalam proposalnya, NIS mengalami defisit suntikan modal semenjak beroperasinya dua jalur kereta api yang dibangun tersebut. Bahkan perusahaan ini berkali-kali terancam bangkrut.<ref name=":0" /> Selain itu, pihak Pemerintah Kolonial mengakui bahwa gunung di selatan Jawa memiliki kontur yang curam dan membutuhkan biaya sangat besar untuk menaklukkannya. Penetapan trase ini mengharuskan Pemerintah turun tangan membangun jalur kereta api tersebut dan dibentuklah perusahaan yang kemudian dikenal dengan nama '''Staatsspoorwegen Nederlandsch-Indië (Perusahaan Kereta Api Negara Hindia Belanda).''' Perusahaan ini berdiri pada tanggal 6 April 1875 berdasarkan pengukuhan ''staatsblad'' tersebut.<ref name=":1" /><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref
Jalur ini menjadi jalur kereta api ketiga yang dibangun oleh SS, setelah Surabaya–Pasuruan (16 Mei 1878) dan Surabaya–Malang (20 Juli 1879). Jalur ini sebenarnya juga sepaket dengan jalur Surabaya–Sidoarjo–Mojokerto–Kertosono–Solo (1882–1884) karena dibangun untuk mewujudkan hubungan Jakarta–Surabaya melalui jalur selatan. Pada tanggal 17 Mei 1884, Bogor–Padalarang telah tersambung dengan kereta api.<ref name="verslag"/>
Baris 111:
Pada tanggal 13 Desember 2008, [[kereta api Bumi Geulis]] yang melayani Bogor–Sukabumi, p.p, dioperasikan. Dalam catatan yang pernah ada, kereta api Bumi Geulis turut mendukung slot jalur kereta api Bogor–Sukabumi–Cianjur–Bandung yang saat itu masih sedikit layanannya.<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/read/2008/12/14/094623/1053262/486/bumi-geulis-layani-sukabumi-bogor-|title='Bumi Geulis' Layani Sukabumi-Bogor|website=detiknews|access-date=2018-12-22}}</ref> Karena mesin KRD ini rusak, KRD ini dihentikan operasinya semenjak 18 Desember 2012.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/13/01/23/mh2l05-ini-alasan-krd-bumi-geulis-rusak|title=Ini Alasan KRD Bumi Geulis Rusak|date=2013-01-23|website=Republika Online|access-date=2018-12-22}}</ref> Otomatis, halte yang hanya cukup untuk menampung satu rangkaian KRD (Cijambe dan Ciomas) juga dinonaktifkan.
Ketersediaan suku cadang untuk lokomotif diesel
[[Berkas:Ciranjang, Cianjur - panoramio.jpg|jmpl|kiri|Salah satu bagian dari segmen Cianjur–Padalarang, 2012. Pada masa itu, KA Cianjuran masih beroperasi di segmen ini.]]
|