Lokomotif C300: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farrell010427 (bicara | kontrib)
Sejarah, preservasi
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: hidraulik → hidraulis (2)
Baris 20:
'''Lokomotif''' '''C 300''' adalah [[lokomotif]] [[diesel hidraulik]] pertama di Indonesia buatan pabrik VEB [[Lokomotivbau Karl Marx Babelsberg]], [[Jerman Timur]]. [[Lokomotif]] ini mulai berdinas sejak 1957, dan merupakan lokomotif diesel untuk keperluan langsir yang pertama di Indonesia. Lokomotif ini bergandar C', artinya lokomotif ini memiliki tiga gandar penggerak yang saling terhubung dalam satu bogie.
 
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 330 HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk [[Langsir|melangsir]] [[Kereta api barang|kereta barang]], dan sesekali menarik kereta api jarak pendek apabila dibutuhkan. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 30  km/jam, kecepatan yang cukup dalam pelangsiran kereta api.
 
Lokomotif ini sejak awal beroperasi keseluruhannya ditempatkan di [[dipo lokomotif|Dipo Lokomotif]] Tanah Abang hingga akhir masa dinasnya pada tahun 2005.
 
== Sejarah ==
Sebanyak 20 unit lokomotif C 300 hadir di Indonesia pada tahun 1957, sebagai lokomotif diesel hidraulikhidraulis pertama di Indonesia yang didatangkan oleh Djawatan Kereta Api (DKA) dan digunakan untuk langsiran. Lokomotif C 300 diketahui turut andil dalam pembangunan [[Stadion Gelora Bung Karno]] pada tahun 1958-1962. Tugas C 300 adalah mengangkut batu koral dan pasir dari tepi [[Sungai Cisadane]] ke [[Stasiun Palmerah]].
 
Selain itu, daerah Klender dahulu terkenal dengan sentra [[mebel|furniture]] dari kayu. Untuk itulah, gerbong yang berisi kayu jati dikirim dari [[Stasiun Cepu]] ataupun [[Stasiun Kedungjati]] ke [[Stasiun Klender]] untuk kemudian dilangsirkan oleh C 300. Tidak hanya itu, lokomotif C 300 juga didinaskan untuk langsir angkutan kereta semen ataupun beras serta hewan ternak di [[Stasiun Cipinang]]. Adapun gerbong barang berisi ternak sapi tersebut dikirim dari [[Stasiun Kalimas]] ataupun [[Stasiun Kandangan]].<ref name="ihr">[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=1504 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Lokomotif C300]</ref>
Baris 31:
Pada dekade 90-an, lokomotif C 300 11 dikirim ke Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah untuk menarik kereta wisata. Selain itu, lokomotif C 300 12 juga dijadikan koleksi di museum tersebut. Awalnya, lokomotif tersebut masih menggunakan livery merah-biru khas Perumka, namun pada akhirnya diubah menjadi livery kuning-hijau khas PJKA.
 
Karena kesulitan suku cadang, ditambah dengan kebutuhan langsir yang membutuhkan lokomotif yang lebih besar dan kegiatan langsiran yang sudah tidak ada lagi di Stasiun Cipinang, membuat lokomotif C 300 akhirnya berhenti beroperasi mulai tahun 2005. Tidak hanya itu, kini lokomotif C 300 11 juga sudah tidak dapat beroperasi lagi. Selain C 300 11 dan 12, pada akhirnya hanya tersisa tiga unit yang masih utuh, yaitu C 300 01, 04, dan 20 di Dipo Tanah Abang yang kemudian pada tahun 2015 ditanahkan di [[Stasiun Cikampek]]. bersama lokomotif diesel hidraulikhidraulis yang ditetapkan sebagai cagar budaya lainnya. Rencananya, salah satu lokomotif C 300 beserta lokomotif cagar budaya lainnya akan dimanfaatkan menjadi koleksi [[Stasiun Tuntang]].<ref>[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=7385 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Pemindahan Lokomotif C300 dari Tanah Abang ke Cikampek]</ref>
 
== Preservasi ==
Baris 37:
 
== Data teknis ==
* Panjang body: 7100 &nbsp;mm
* Lebar body: 2920 &nbsp;mm
* Berat kosong: 28 ton
* Daya mesin: 330 &nbsp;hp
* Jumlah motor traksi: 1 buah
* Kecepatan maksimum: 30 &nbsp;km/jam
 
== Lihat pula ==
Baris 53:
 
{{Daftar lokomotif Indonesia}}
{{lokomotif-stub}}
 
[[Kategori:Lokomotif diesel hidraulik di Indonesia|C300]]
 
 
{{lokomotif-stub}}