Sambong, Blora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: Komoditi → Komoditas
Baris 11:
}}
'''Sambong''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Blora]], [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Kecamatan sambong, secara geografis terletak di bagian timur kabupaten blora, berjarak 30  km arah timur dari pusat kota blora. Secara administrasi, kecamatan sambong di sebelah utara berbatasan dengan kecamatan jiken, di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten bojonegoro, di sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan cepu dan kedungtuban, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan kecamatan jepon. Bentang terjauh kecamatan sambong dari barat ke timur sepanjang 19  km dan dari utara ke selatan sejauh 16  km.
 
Kecamatan sambong memiliki wilayah seluas 88,75  km 2 atau 4,87 persen luas kabupaten blora. Dibandingkan kecamatan lain, luas wilayah kecamatan sambong tergolong kecil yaitu menempati urutan ke-13. Desa sambongrejo merupakan desa yang memiliki wilayah terluas dengan luas wilayah 2,18  km 2 atau sekitar 24,6 persen dari luas kecamatan sambong. Desa ini luasnya hampir sama dengan penjumlahan luas wilayah lima desa lain di kecamatan sambong yaitu desa sambong, desa pojokwatu, desa gaga'an, desa biting dan desa brabowan.
 
Lahan di kecamatan sambong terdiri atas lahan sawah seluas 1.275,536 hektar (14,37 persen) dan sisanya lahan bukan sawah sebesar 7.599,651 hektar (85,63 persen). Lahan bukan sawah terbagi atas 66,47 persen hutan negara, 11,62 persen tegalan dan 7,54 persen lainnya. Lahan sawah yang menggunakan irigasi tehnis dan sederhana sebanyak 220 hektar sedangkan sisanya seluas 1.055 hektar merupakan sawah tadah hujan. dengan demikian sebagian besar lahan sawah panen satu kali dalam setahun, hanya sebagian lahan di desa gadu dan desa ledok yang dapat panen dua kali dalam setahun.
 
Iklim di kecamatan sambong secara umum tidak jauh berbeda dengan kecamatan lain di blora. Kecamatan sambong termasuk daerah dengan curah hujan rendah dan sering mengalami kekeringan di musim kemarau. selama periode tahun 2012, rata-rata curah hujan di kecamatan sambong tercatat sebesar 120  mm dengan rata-rata hari hujan tercatat sebanyak 10 hari perbulan.
 
Curah hujan cukup tinggi tercatat pada awal tahun dan akhir tahun dengan curah hujan di atas 100  mm dan terendah pada bulan juli – september dengan curah hujan 0  mm karena tidak ada hujan selama tiga bulan tersebut. Hari hujan tercatat cukup sering terjadi pada bulan januari sampai bulan april dan bulan nopember sampai bulan desember dengan hari hujan di atas 10 hari perbulan dan paling sedikit pada bulan juli sampai bulan september dengan hari hujan sebanyak 0 hari.
 
Berdasarkan uu no. 23 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, kecamatan dipimpin oleh seorang camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Sedangkan desa dipimpin oleh kepala desa yang dipilih langsung oleh penduduk desa tersebut. Dalam menjalankan pemerintahan desa seorang kepala desa dibantu oleh sekretaris dan perangkat desa.
Baris 41:
Bidan dan mantri kesehatan berdomisili hampir di setiap desa kecuali desa sambong. Jumlah layanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat kecamatan sambong pada tahun 2012 mencapai 10.776 buah, dengan pelayanan menggunakan jps mencapai 4.613 buah (42,81 persen). Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat miskin berobat ke puskesmas semakin tinggi.
 
Sektor pertanian merupakan penggerak utama perekonomian sekaligus sumber utama mata pencaharian masyarakat di kecamatan sambong. Ketersediaan air masih menjadi kendala utama sektor pertanian. KomoditiKomoditas utama berupa padi dan jagung. Produksi padi mengalami penurunan sekitar 4,35 persen dibandingkan tahun 2011. Penurunan ini lebih disebabkan oleh berkurangnya luas panen pada tahun 2012. Sedangkan produksi palawija sebagian mengalami peningkatan dan sebagian mengalami penurunan.
 
Mayoritas penduduk kecamatan sambong memelihara ternak sapi dengan tujuan untuk menambah penghasilan atau sebagai tabungan yang dapat digunakan saat ada keperluan yang membutuhkan biaya besar. Populasi ternak sapi potong di kecamatan sambong selama delapan tahun terakhir cenderung menurun. Mulai tahun 2005 terjadi penurunan hingga tahun 2008. Kemudian naik sampai pada tahun 2010 tetapi menurun lagi sampai tahun 2012.
Baris 53:
Keberhasilan upaya pembangunan ekonomi suatu daerah memerlukan dukungan infrastuktur jalan yang memadai. Infrastuktur jalan merupakan sarana vital untuk yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah yang lain. Semakin baik mutu jalan akan semakin cepat, mudah dan murah biaya angkutan barang/jasa dari dan ke suatu daerah. Siklus kegiatan ekonomi dapat berlangsung dengan cepat sehingga perekonomian dapat berkembang pesat.
 
Salah satu kendala yang dihadapi kecamatan sambong adalah terbatasnya akses jalan yang menghubungkan desa-desa di wilayah kecamatan sambong. Panjang jalan di kecamatan sambong selama dua tahun terakhir tidak ada perubahan hanya sepanjang 13,1  km. Kondisi jalan yang rusak dan rusak ringan mencapai 12,6  km. Dengan kata lain, hanya 4 persen saja jalan di kecamatan sambong berada dalam kondisi baik. Kondisi tanah yang labil dan berkapur dianggap sebagai penyebab utama cepat rusaknya kondisi jalan.
 
Perekonomian kecamatan sambong masih bercorak tradisional, dominasi sektor pertanian menjadi ciri khas kecamatan sambong. Sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 68,63 persen, kemudian disusul sektor perdagangan, sektor jasa-jasa dan sektor keuangan masing-masing memiliki kontribusi sebesar 7,13 persen, 7,09 persen dan 6,15 persen. Sedangkan kontribusi yang paling kecil diberikan oleh sektor pertambangan dan penggalian hanya sebesar 0,10 persen.
 
 
== Desa/kelurahan ==
Baris 76 ⟶ 75:
 
{{Authority control}}
 
 
{{kecamatan-stub}}