Hidāyat al-Shibyān: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alhuzaini (bicara | kontrib)
Alhuzaini (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
 
=== Latar belakang ===
[[Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan]] marupakan salah seorang pengajar utama mazhab Syafiʿī di Makkah. Banyak pelajar-pelajar dari Nusantara yang datang ke Mekkah dan berguru kepadanya. Salah seorangnya adalah [[Ahmad Khatib Al-Minangkabawi|Ahmad Khatīb al-Minangkabawi]], guru dari Syaikh Ibrahim Musa dan sejumlah tokoh dari Indonesia lainnya.<ref>Hidāyat al-Shibyān #1: Pengantar https://surauparabek.or.id/fadhli-lukman/hidayat-al-shibyan-1/</ref> Syekh Ibrahim Musa menuliskan sejumlah karangan al-Sayyid Aḥmad ibn Zainī Daḥlān dalam berbagai disiplin ilmu, seperti ''fiqh, sīrah Nabawiy'' dan ''al-Khulfāʾ al-Rāsyidūn,'' ilmu ''bayan, tawḥīd'' dan ''ʿaqīdah, naḥwu,'' dan sebagainya, termasuk ilmu-ilmu umum seperti ilmu hitung, logika dan ''mabniyāt''. Biografi Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan dijelaskan secara ringkas dalam bagian pembuka buku.<ref name=":0">Hidāyat al-Shibyān #1: Pengantar https://surauparabek.or.id/fadhli-lukman/hidayat-al-shibyan-1/</ref>
 
Kitab ini diterbitkan oleh kantor percetakan [[Drukkerij Baroe]], sebuah penerbit yang aktif menerbitkan karya berhubungan dengan agama Islam di [[Kota Bukittinggi|Fort de Kock]].<ref>{{Cite book|url=http://worldcat.org/oclc/1090634131|title=Penerbitan Minangkabau Masa Kolonial: Sejarah Penerbitan Buku di Fort de Kock (Bukittinggi) 1901-1942|last=Fadila, Zikri|first=|date=|publisher=|isbn=978-602-7677-59-3|location=|pages=107|oclc=1090634131|url-status=live}}</ref> Namun, tidak disebutkan tahun terbitnya. Dalam pengantar buku, Syekh Ibrahim Musa menyebut bahwa '''Hidāyat al-Shibyān''' selesai ditulis pada tanggal 15 Zulhijjah 1348 H atau lebih kurang bertepatan dengan 14 Mei 1930. Ia menyebut bahwa buku ini dibiayai secara pribadi oleh dirinya dan semua keuntungan penjualan buku diperuntukkan bagi pembangunan [[Masjid Jamik Parabek]].<ref name=":0" />
 
'''''Hidāyat al-Shibyān''''' diniatkan untuk jadi buku ajar yang dibaca dan dipelajari di ruang kelas Thawalib Parabek. Maka, setiap beberapa tema, Syekh Ibrahim Musa menghadirkan beberapa soal relevan sebagai alat uji apakah para siswa telah memahami materi yang dipelajari dengan baik.<ref name=":0" />
 
=== Isi ===
Kitab ini berisi tentang ilmu ''bayan'', salah satu kajian dari ilmu ''balaghah''. Syekh Ibrahim Musa mengambil salah satu tulisan singkat (''risālah'') yang ditulis oleh al-Sayyid Aḥmad ibn Zainī Daḥlān, lalu memberikan penjelasan atas setiap kata, frase, atau kalimat yang dianggap penting untuk dijelaskan lebih panjang. Ini merupakan metode penulisan tradisional dalam ''matan-syarḥ'' kitab-kitab klasik Islam''.'' Namun, dalam ''Hidāyat al-Shibyān,'' Syekh Ibrahim melampirkan matan lengkap ditampilkan secara utuh.<ref name=":0" />
 
Di tahap berikut, satu halaman buku akan dibagi kepada tiga bagian. Di bagian paling atas, Syekh Ibrahim Musa menghadirkan kembali potongan ''matan'' yang akan dibahas dalam satu halaman tersebut. Di bawahnya, Syekh Ibrahim Musa menghadirkan ''syarḥ''-nya. Antara ''matan'' dan ''syarḥ'' dibatasi dengan garis ganda. Di bawah ''syarḥ,'' Syekh Ibrahim Musa menghadirkan catatan kaki, jika dirasa perlu. Modelnya sudah selayaknya catatan kaki di buku-buku kontemporer; menggunakan penomoran. Antara ''syarḥ'' dan catatan kaki dibatasi dengan garis tunggal.<ref name=":0" />
 
Selain itu, Syekh Ibrahim menggunakan [[tanda baca]], model [[paragraf]], dan pemisahan antarsatu tema dengan tema selanjutnya. Jika satu tema telah selesai dibahas, ia memulai tema berikutnya dengan memberikan sub-judul terlebih dahulu. Ukuran tulisan yang digunakan untuk judul berbeda, sehingga dengan jelas dapat mengidentifikasi pengelompokan tema-tema dalam buku ini.<ref name=":0" />
 
=== Referensi ===