Sejarah kelapa sawit di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Era Kemerdekaan: update pertambahan luas perkebunan 1980-2006
Baris 43:
 
Program Pengembangan Besar Swasta Nasional (PBSN) dirintis pada tahun 1977 dan terbagi menjadi tiga tahapan, yakni PBSN I periode 1977-1981, PBSN II periode1981-1986 dan PBSN III periode 1986-1990.<ref>{{Cite web|url=https://sawitindonesia.com/industri-minyak-sawit-indonesia-berkelanjutan-bagian-xxv/|title=Industri Minyak Sawit Indonesia Berkelanjutan (Bagian XXV)|last=|first=|date=2018-09-16|website=Majalah Sawit Indonesia|language=id|access-date=2020-04-03}}</ref>
 
Luas lahan perkebunan sawit pada tahun 1979-1980 tercatat masih 289.526 hektare yang didominasi oleh perusahaan perkebunan besar. Luas lahan tersebut kemudian bertambah menjadi 5,958 juta hektare pada tahun 2006, dengan rincian perkebunan rakyat seluas 2.120.338 hektare, perkebunan besar negara seluas 696.699 hektare, dan perkebunan besar swasta seluas 3.141.02 hektare. Adapun produksi CPO yang dihasilkan mencapai 14,2 juta ton.<ref>{{Cite web|url=https://www.kppu.go.id/docs/Positioning_Paper/sawit.pdf|title=Evaluasi Kebijakan Perkebunan Kelapa Sawit|last=|first=|date=|website=KPPU.go.id|access-date=10 April 2020}}</ref>
 
== Perkebunan kelapa sawit tertua ==