Zulkifli: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
{{Infobox person
| honorific_prefix =
| name = {{large|Dzulkifli}}<br />{{lang|ar|{{nobold|ذو الكفل}}}}
| honorific_suffix =
| title = * [[Nabi dan Rasul|Nabi]]
* ''[[Alaihis Salam|'alaihis-salam]]'' (keselamatan atasnya)
| image = Ezekial%27s-Tomb-at-Kifel.jpg
| caption = Qabr Dzu'l Kifl di kompleks Masjid An-Nukhailah, Iraq. Tempat tersebut diyakini sebagai makam Dzulkifli.
| birth_name =
| birth_date =
| birth_place =
| death_date =
| death_place =
| resting_place = Qabr Dzu'l Kifl, Iraq
| residence =
| other_names =
| years_active =
| notable_works =
| successor =
| spouse =
| children =
| parents =
| father =
| relatives =
}}
'''Zulkifli''' atau '''Dzulkifli''' ({{lang-ar|ذو الكفل|}}) adalah salah satu tokoh dalam Al-Qur'an. Umumnya dia dipandang sebagai nabi dan masuk dalam daftar 25 nabi. Meski demikian, sebagian ulama menyebutkan bahwa dia hanyalah orang saleh dan bukan nabi. Keterangan mengenai Dzulkifli sangat sedikit di dalam Al-Qur'an dan terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jati diri dan kehidupannya. Beberapa tokoh yang kadang dianggap sebagai sosok yang sama dengan Dzulkifli adalah [[Yehezkiel]] dan [[Siddhartha Gautama]].
Baris 13 ⟶ 39:
=== Riwayat ===
Terdapat sejumlah keterangan yang berbeda-beda dalam berbagai literatur Islam mengenai Dzulkifli, baik latar belakang, jati diri, maupun kisahnya. Semuanya tidak berasal dari Al-Qur'an dan hadits, tapi dari tafsiran para ulama dan beberapa sumber lain. Beberapa keterangan tersebut menyebutkan bahwa Dzulkifli adalah:
* Putra Ayyub
* Penerus Ilyasa'
* Yehezkiel
==== Putra Ayyub ====
Baris 19 ⟶ 48:
==== Penerus Ilyasa' ====
Pendapat lain menerangkan bahwa dia adalah nabi yang meneruskan [[Ilyasa|Ilyasa']] ([[Elisa]]) dalam membimbing Bani Israil. Ilyasa' sendiri adalah keturunan jauh Ya'qub.
Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan<ref>Tafsir Ath-Thabari (17/74)</ref><ref>Tafsir Ibnu Abi Hatim (13702)</ref> bahwa setelah Ilyasa' sudah tua, dia mencari orang yang bisa meneruskannya membimbing masyarakat. Dia kemudian mengumpulkan orang-orang untuk mencari penerusnya di antara mereka, dengan syarat bahwa dia bisa selalu puasa di siang hari, ibadah malam, dan tidak marah. Seorang lelaki yang dianggap hina mengajukan diri, tetapi Ilyasa' menolak kesanggupan orang tersebut. Kemudian seorang lelaki lain mengajukan diri dan Ilyasa' menerimanya.
Suatu ketika, setan menjelma sebagai
Esok harinya, laki-laki tersebut memutuskan sengketa di antara kaumnya, tetapi kakek itu tidak ada juga. Saat lelaki itu hendak tidur siang, barulah kakek itu datang. Saat ditanya alasannya tidak datang di majelis sebelumnya, kakek itu beralasan bahwa kaumnya menjanjikan akan memberikan hak kakek itu, tapi kemudian mereka mengingkarinya lagi. Laki-laki tersebut meminta kakek itu untuk datang lagi saat sore. Kembali lelaki itu tidak bisa tidur siang lantaran percakapannya dengan kakek itu.
==== Yehezkiel ====
Sebagian pendapat menyebutkan bahwa Dzulkifli adalah sosok yang sama dengan [[Yehezkiel]] (Hizqil atau Hazqiyal), nabi Bani Israil yang hidup pada masa [[Pembuangan ke Babilonia|pengasingan bangsa Yahudi ke Babilonia]]. Yehezkiel diperkirakan hidup dua ratus tahun lebih setelah Ilyasa'. [[Abdullah Yusuf Ali]] mendukung pendapat [[Kartografi|kartografer]] Denmark Karsten Niebuhr yang menyebutkan bahwa Kifli ({{lang|ar|الكفل}}) adalah bentuk Arab dari Yehezkiel ({{lang-he-n|יְחֶזְקֵאל}} ''Yəḥezqē’l''),<ref>''Reisebeschreibung nach Arabian'' Copenhagen, 1778, ii. 264–266</ref><ref>[[Abdullah Yusuf Ali]], ''The Holy Qur'an: Text, Translation and Commentary'', Note. '''2743'''</ref> sehingga menurut pendapat ini, Dzulkifli bukanlah julukan, melainkan nama.
==== Padanan lain ====
|