Lokomotif DD52: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Farrell010427 (bicara | kontrib)
Sejarah
Baris 29:
 
== Sejarah ==
Lokomotif ini pada awalnya berdinas sejak 1923-1924, setelah adanya lokomotif DD 50 dan DD 51. LokomotifBerbeda DDdengan 52kedua memilikipendahulunya julukanyang "Sidibuat Gombar"di dariAmerika masyarakatSerikat, lokalLokomotif [[JawaDD Barat]]52 yangdibuat selaludi dilewatiEropa, olehtepatnya lokomotifdi ini.Jerman Dengandan ukurannyaBelanda. yangKeunggulan besarlokomotif danini tenaganyadibandingkan yangdengan kuat.DD tugas50 utamadan DD DD5251 adalah menarikkecepatan kereta barangmaksimalnya yang melintasidapat pegununganmencapai Priangan50 walaupunkm/jam, jugadi difungsikanmana sebagaikedua penariklokomotif penumpangsebelumnya danhanya mampu mencapai 40 barangkm/jam.
 
Lokomotif DD 52 memiliki julukan "Si Gombar" dari masyarakat lokal [[Jawa Barat]] yang selalu dilewati oleh lokomotif ini. Dengan ukurannya yang besar dan tenaganya yang kuat. tugas utama DD52 adalah menarik kereta barang yang melintasi pegunungan Priangan walaupun juga difungsikan sebagai penarik penumpang dan barang.
 
Di akhir masanya, lokomotif ini melayani KA lokal Bandung-Cibatu-Garut. Alokasi lokomotif ini sendiri menyebar di beberapa depo, seperti; Bandung, Purwakarta, dan Cibatu. Pada tahun 1980-an tercatat hanya ada 2 lokomotif DD 52 yang masih aktif, yaitu DD 5203 dan DD 5208. Karier lokomotif ini berakhir bersamaan dengan dinonaktifkannya jalur kereta api Cibatu-Garut dan dipensiunkannya lokomotif uap di Indonesia.
 
KeseluruhanSetelah dipensiunkan, keseluruhan lokomotif DD52DD 52 sekarang telah punah dirucat, tidak ada satupun yang dipreservasi di museum kereta api.<ref>{{cite book |last1=Bagus Prayogo |first1=Yoga |author-link1= |last2=Yohanes Sapto |first2=Prabowo |author-link2= |last3=Radityo |first3=Diaz|date=2017 |title=Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. |url= |location=Yogyakarta |publisher=Jogja Bangkit Publisher |page=118|isbn=978-602-0818-55-9 |author-link=}}</ref> Hal ini sangatlah disayangkan mengingat pendahulunya yaitu DD 50 dan DD 51 juga bernasib sama.
 
== Lihat pula ==