Ahmad Wahib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: berfikir → berpikir
Andisetia21 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 18:
'''Ahmad Wahib''' ({{lahirmati|[[Sampang]]|9|11|1942|[[Jakarta]]|31|3|1973}}) dikenal sebagai pemikir dan pembaharu [[Islam]]. Ia dikenal sebagai pembaharu terutama berkat catatan harian yang diangkat menjadi buku ''Pergolakan Pemikiran Islam '' (2004) oleh [[Djohan Effendi]] dan Ismet Natsir. Dalam catatannya, Wahib mencoba mempertanyakan apa yang sudah ia yakini selama ini mengenai Tuhan, ajaran Islam, masyarakat Muslim, ilmu pengetahuan dan lain-lain. Dalam satu wawancara, [[Douglas E. Ramage]], seorang Indonesianis lulusan [[University of South Carolina]] menyebut Wahib sebagai salah satu pemikir baru Islam yang revolusioner.
 
Pada 1971, Wahib menginggalkanmeninggalkan [[Yogyakarta]]. Tujuannya adalah [[Jakarta]], mencari kerja. Ia pada akhirnya diterima sebagai calon reporter majalah berita mingguan [[Tempo]]. Ia juga ikut kursus filsafat di [[Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara]], Jakarta, sebuah perguruan tinggi yang didirikan oleh seorang Jesuit Jawa, [[Driyarkara]]. Pada saat yang sama, ia juga ambil bagian dalam pertemuan berbagai kelompok diskusi. Ia bahkan sempat membuat rancangan tema diskusi soal teologi, politik dan budaya yang sangat ambisius. Sayangnya, ia wafat tertabrak motor pada 30 Maret 1973.
 
== Riwayat ==