Didik Sedyadi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k link akun kepenulisan |
Perbaikan artikel Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1:
{{Kembangkan}}
'
== Perjalanan Hidup ==
Ia
Penulis yang termasuk ''aktivis'' ''Sastra Jawa,'' namanya tercatat dalam buku '''''Antologi Biografi Pengarang Sastra Jawa Modern''''' – Susunan Tim Peneliti Sastra Balai Bahasa Yogyakarta terbitan Adiwacana Yogyakarta (2006). Ia aktif menjadi penulis kolom “'''''Mendhoan - Dialek Banyumasan'''''” pada Majalah Mingguan Djaka Lodang Yogyakarta mulai tahun 1991 dengan nama samaran
Selain tulisan dalam jalur "sastra Jawa" ia aktif pula menulis dalam bahasa Indonesia.
== Pendidikan ==
* SD Bobotsari 3 (lulus tahun 1977)
'''Proses Kreatif cerpen dan Prospek Sastra Jawa'''▼
* SMP Negeri 1 Bobotsari (lulus tahun 1981)
* SMA Negeri 2 [[Purwokerto]] (lulus tahun 1984)
* S1 Jurusan Pendidikan Matematika IKIP [[Semarang|Semarang (]]<nowiki/>lulus tahun 1989).
* S2 Magister Manajemen Pendidikan ditempuh di Universitas Galuh setelah menjadi guru.
* Pengalaman mengajar di SMA Muhammadiyyah 1, [[Kabupaten Banjarnegara|Banjarnegara,]] Jawa Tengah pada tahun 1989-1992.
* Mengajar di SMA Negeri 1 [[Kabupaten Majalengka|Majalengka]] (1993-sekarang)
== Kiprah pada Sastra Jawa ==
Dalam hal proses kreatif penulisan sebuah [[Cerita pendek|cerpen]] tidak dapat dipastikan kapan selesai ditulis; bisa sehari; dua hari; bahkan bisa beberapa hari. namun menurut Didik , dalam proses pembuatan cerbung, berbeda. Sebab cerbung umumnya lebih luas batasannya, tidak terikat inspirasi singkat. cerbung bisa diawali dengan membuat pola. Tokoh sastra ini mengemukakan alasan mengapa sastra jawa saat ini lebih relatif kurang melegenda karena (1) pada saat ini kuantitas pengarang cukup banyak (2) jika ada pengarang yang mencoba model atau eksperimen baru, absurd misalnya, seperti yang dipantik oleh Suwardi Endraswara di sekitar tahun 1993 (Sekarang guru besar di UNY Prof.Dr. Suwardi Endraswara,M.Hum.) , belum bisa diterima di masyarakat.▼
▲Dalam hal proses kreatif penulisan sebuah [[Cerita pendek|cerpen]] tidak dapat dipastikan kapan selesai ditulis; bisa sehari; dua hari; bahkan bisa beberapa hari.
Sedangkan untuk "nguri-uri" santra Jawa, setiap lembaga pemerintah diharapkan memiliki atau berlangganan majalah berbahasa Jawa (2) mewajibkan sastra jawa dalam kurikulum muatan wajib/muatan lokal.▼
▲Sedangkan untuk
Ketika ia dimintai tanggapannya tentang kritik, penerbit atau pembaca sastra jawa, Didik mengemukakan bahwa penerbit karya sastra jawa benar-benar merupakan kerja sosial yang jauh dari perhitungan materi. Bagi perkembangan karya sastra ini adalah mutlak dan pasti. Sebenarnya yang menjadi permasalahan awal adalah bagaimana membangun kesan positif pada orang Jawa terhadap karya sastra Jawa itu sendiri. Padahal yang perlu diperhatikan saat ini adalah adanya realitas bahwa pembaca sastra Jawa lambat laun mengalami "kepunahan". Pembaca saat sekarang adalah orang-orang yang sudah tua / ngunduri sepuh, dan jumlahnya pun semakin sedikit. <ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/224862919|title=Antologi biografi pengarang sastra Jawa modern|date=2006|publisher=Adiwacana|others=Suwondo, Tirto.|isbn=9799960487|edition=Cet. 1|location=Yogyakarta|oclc=224862919}}</ref>▼
▲Ketika ia dimintai tanggapannya tentang kritik, penerbit atau pembaca sastra jawa, Didik mengemukakan bahwa penerbit karya sastra jawa benar-benar merupakan kerja sosial yang jauh dari perhitungan materi. Bagi perkembangan karya sastra ini adalah mutlak dan pasti. Sebenarnya yang menjadi permasalahan awal adalah bagaimana membangun kesan positif pada orang Jawa terhadap karya sastra Jawa itu sendiri. Padahal yang perlu diperhatikan saat ini adalah adanya realitas bahwa pembaca sastra Jawa lambat laun mengalami "kepunahan". Pembaca saat sekarang adalah orang-orang yang sudah tua
== Karya ==
*
* Cerpen, cerbung dan novel banyak dijumpai di majalah ''Parikesit'' (19 judul cerpen 1978-1986)
* ''Kartika Minggu'' (13 judul cerpen 1985-1989)
Baris 40 ⟶ 51:
== Rujukan ==
<references />
[[Kategori:Sastra Jawa Modern]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
|