Ordo Taego: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
+Prinsip-prinsip Ordo Taego
Baris 30:
 
Ordo Taego melestarikan tradisi ritual [[Yeongsanjae]], yang merupakan pemeragaan kembali khotbah Buddha tentang [[Sutra Teratai]] di [[Puncak Burung Nasar]] di [[India]], yang melaluinya pesan-pesan filosofis dan spiritual dari agama Buddha disampaikan dan orang-orang yang hadir mengembangkan disiplin diri.<ref>{{cite web|url=https://ich.unesco.org/en/RL/yeongsanjae-00186|title=Yeongsanjae - Republic of Korea, Inscribed in 2009 (4.COM) on the Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity|publisher=[[UNESCO]] Intangible Cultural Heritage|accessdate=13 April 2020}}</ref> Setiap tahun, para biksu di [[Bongwonsa]] melaksanakan ritual Yeongsanjae untuk perdamaian dunia dan [[penyatuan kembali Korea]], menjadikannya suatu upacara yang pas untuk [[Hari Pahlawan Nasional Korea]], yang diperingati setiap tanggal 6 Juni.<ref name="soulofseoul"/>
 
== Prinsip-prinsip Ordo Taego ==
Ordo Taego Buddhis Korea menghormati ajaran [[Buddha Sakyamuni]], khususnya ajaran-ajaran mengenai pencerahan diri, mengajarkan jalan pencerahan kepada orang lain, dan menggunakan perilaku bijak yang dipasangkan dengan perasaan damai. Ordo Taego juga mengejar prinsip-prinsip Master Taego Bowoo, yang berputar di sekitar penerangan diri dan menyelamatkan orang-orang yang menderita di dunia biasa (Konstitusi Taego ayat # 3). Pencerahan diri merujuk bukan hanya pada satu orang yang mencapai pencerahan dan kemudian membantu orang lain menemukannya, tetapi sebaliknya, itu merujuk pada berbagi Buddha-Dharma sehingga semua makhluk secara bersamaan dapat mencapai pencerahan dan kebebasan dari dunia penderitaan duniawi.
 
== Referensi ==