Wiweko Soepono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 9:
Pada Masa perjuangan bangsa, Wiweko pernah ditugasi Presiden Soekarno untuk membeli pesawat DC-3 [[Dakota]] untuk kepentingan perjuangan Republik [[Indonesia]]dari sumbangan masyarakat [[Aceh]]. Menurut Wiweko, dana yang diterimanya di (Siam) [[Thailand]] separuh dari jumlah yang direncanakan saat itu 120.000 $ Strait dolar sehingga hanya mampu beli satu buah pesawat saja. "Korupsi sudah membudaya pada masa itu" keluhnya suatu hari. Pesawat itu yang diberinama RI 001 ''Seulawah'' sedianya dibawa ke Indonesia, namun diurungkan karena ada blokade dari pihak Belanda, maka dijadikan modal usaha penerbangan ''Indonesian Airways'' yang beroperasi di [[Birma]] ([[Myanmar]] sekarang) pada tanggal 29 Januari 1949. Dimana saat itu Myanmar membutuhkan jasa angkutan udara baik untuk kepentingan sipil maupun militer menghadapi kaum separatis. Usahanya yang dia rintis membawakan hasil bahkan dapat menambah modal usaha dengan membeli pesawat C-47 (DC-3 Dakota versi militer) serta akhirnya pada tanggal 31 Oktober 1950, mampu menyumbangkan pesawat dakota RI 007 ''Djakarta'' sebagai terima kasih kepada pemerintah Myanmar.
Dalam sejarah, bersama awak pesawat DC-3 Dakota RI-001 "[[Seulawah]]" [[Indonesian Airways]], Wiweko berhasil dua kali menembus blokade udara Belanda, menyelundupkan senjata, peralatan komunikasi dan obat-obatan dari Myanmar ke Pangkalan Udara [[Lhok Nga]] dan Pangkalan Udara [[Blang Bintang]] ([[Bandar Udara]] [[Iskandar Muda]]), Aceh.
== Karir di Angkatan Udara ==
|