Museum Sonobudoyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: konggres → kongres
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: Kuna → Kuno (4)
Baris 155:
# Timpanon nekara, timpanon nekara adalah istilah untuk menunjukkan bidang pukul nekara yang berada di bagian atas. Timpanon nekara terbuat dari perunggu yang dihias dengan berbagai macam ornamen geometris yang indah.
# Moko, moko adalah ragam dari nekara yang berkategori Tipe Pejeng II. Moko sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat di Alor, Nusa Tenggara Timur. Fungsi moko adalah sebagai alat pembayaran dan pengiring upacara.
# Perhiasan emas, kalung emas yang kemungkinan berasal dari masa peradaban Mataram KunaKuno ini memiliki hiasan siluet biji mete.
# Arca kepala dyani bodhisatwa, arca kepala ini ditemukan di daerah Pathuk, Gunung Kidul pada tahun 1956. Arca kepala terbuat dari perunggu yang dilapisi emas.
# Genta perunggu, genta merupakan salah satu peralatan kelengkapan upacara masyarakat Jawa KunaKuno penganut agama hindu dan buddha. Genta yang terbuat dari perunggu ini ditemukan di dekat Candi Kalasan pada tahun 1972.
# Kori bali, kori adalah pintu kayu yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang sangat raya. Kori memiliki makna filosofis yaitu melambangkan manusia yang masuk ke kehidupan yang lebih baik.
# [[Cawan Zodiak|Zodiak beker]], zodiak beker adalah sejenis mangkok berdiameter 14 sentimeter yang terbuat dari perunggu. Di sisi luar mangkok terdapat hiasan zodiak dan wayang yang berjumlah 24. Mangkok ini berasal dari Pegununggan Tengger, Jawa timur, Indonesia.
# Yoni bersayap, koleksi yoni di Museum Sonobudoyo unik karena di bagian badan yoni tersebut terdapat relief garuda bersayap yang biasanya melambangkan pelepasan datau dunia atas.
# Ambang pintu, ''dorpel'' berasal dari masa Jawa KunaKuno dan terbuat dari batu andesit. Di permukaan batu terukir relief seorang dewa yang diapit oleh dua ekor gajah.
# Pasren, pasren yang menjadi koleksi Museum Sonobudoyo dibuat pada tahun 1765, yaitu semasa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I (Pangeran Mangkubumi). Pasren adalah tempat tidur simbolis yang dilengkapi dengan patung ''loro blonyo''. Secara simbolis pasren dimaknai sebagai tempat menanti kedatangan Dewi Sri pemberi kemakmuran dan kesuburan sawah-sawah para petani.
# Meriam, meriam ini dibuat oleh penduduk lokal pada masa Sultan Hamengku Buwana V bertahta. Di bagian badan meriam tersebut ada tulisan sengkalan yang berbunyi "''naga mosik sabdaning ratu''" dikonversi ke tahun masehi menjadi 1846 Masehi.
# Topeng Panji Asmarabangun, Cerita Panji sangat populer di kalangan masyarakat Jawa pada masa kunakuno. Cerita Panji memiliki banyak versi yang berpusat kepada Panji Asmarabangun dan cinta sejatinya, Dewi Sekartaji.
# Pakinangan, merupakan wadah penyimpanan sirih dalam tradisi menyirih masyarakat Jawa masa lalu. Pakinangan berbentuk perpaduan antara hewan bebek dan kura-kura yang di bagian atasnya ditutupi penutup berornamen hewan. Pakinangan ini terbuat dari kuningan.
# Alat permainan adu kemiri, permainan anak bangsawan keluarga kesultanan Jawa pada abad ke-18 Masehi. Mainan ini terbuat dari kayu yang terdiri dari tiga bagian yaitu alat penekan biji kemiri, pengunci biji kemiri, dan landasan.