Kalisumur, Bumiayu, Brebes: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: Menambah pengawasan otoritas |
k replaced: lobang → lubang (4) |
||
Baris 22:
Kalisumur konon ditemukan oleh putra seorang Wdana, wedono ( kepala pemerintahan pada zaman kerajaan yg setingkat pemimpin kawedanan atau diatas kecamatan dan di bawah kabupaten ) yang kelak melahirkan seorang tokoh pejuang yg berperan sebagai penyiar agama sekaligus pemimpin pemerintahan desa yaitu Haji Marzuki. Putra wedana tersebut bernama Wangsadireja.
Dahulu sebelum dijadikan pemukiman penduduk, Kalisumur masih berupa tanah kosong yang diselingi pepohonan dan ilalang yg masuk wilayah Kadipaten Lebaksiu. Disana terdapat sungai yg mengalir dari mata air di kaki Gunung Slamet yang bernama Kali Keruh. Air sebagai sumber kehidupan menjadi sangat penting dan alasan orang-orang dahulu membangun pemukiman di sekitar sumber mata air atau sungai seperti yg dilakukan nenek moyang orang Kalisumur. Karena air sungai Kali Keruh selalu berwarna coklat lumpur sepanjang tahun dan dalam musim apapun, mereka membuat
Musim hujan tiba. Hujan yang begitu deras membasahi rongga rongga tanah seperti retakan yg diakibatkan kekeringan selama musim panas dan bekas aliran air yg dilalui air hujan menuju sungai pun dialiri kembali. Namun kali ini aliran aliran-aliran tersebut telah diisi
== Demografi ==
Baris 33:
{{Authority control}}
{{Kelurahan-stub}}
|