Sejarah Sunda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: Mantera → Mantra (4)
Baris 79:
Salah satu aspek yang sangat penting dalam agama-agama orang Sunda adalah dominasi kepercayaan-kepercayaan pra-Islam. Kepecayaan itu merupakan fokus utama dari mitos dan ritual dalam upacara-upacara dalam lingkaran kehidupan orang Sunda. Upacara-upacara ''tali paranti'' (tradisi-tradisi dan hukum adat) selalu diorientasikan terutama di seputar penyembahan kepada [[Dewi Sri]] (Nyi Pohaci Sanghiang Sri). Kekuatan roh yang penting juga adalah [[Nyi Roro Kidul]], tetapi tidak sebesar Dewi Sri; ia adalah ratu Laut Selatan sekaligus pelindung semua nelayan. Di sepanjang pantai selatan Jawa, rakyat takut dan selalu memenuhi tuntutan dewi ini hingga sekarang. Contoh lain adalah [[Siliwangi]]. Siliwangi adalah kuasa roh yang merupakan kekuatan dalam kehidupan orang Sunda. Ia mewakili kuasa teritorial lain dalam struktur kosmologis orang Sunda.
 
== ManteraMantra-manteramantra magis ==
Dalam penyembahan kepada ilah-ilah, sistem manteramantra magis juga memainkan peran utama berkaitan dengan kekuatan-kekuatan roh. Salah satu sistem tersebut adalah ''Ngaruat Batara Kala'' yang dirancang untuk memperoleh kemurahan dari dewa [[Batara Kala]] dalam ribuan situasi pribadi. Rakyat juga memanggil roh-roh yang tidak terhitung banyaknya termasuk arwah orang yang telah meninggal dan juga menempatkan roh-roh (''jurig'') yang berbeda jenisnya. Banyak kuburan, pepohonan, gunung-gunung dan tempat-tempat serupa lainnya dianggap keramat oleh rakyat. Di tempat-tempat ini, seseorang dapat memperoleh kekuatan-kekuatan supranatural untuk memulihkan kesehatan, menambah kekayaan, atau meningkatkan kehidupan seseorang dalam berbagai cara.
 
== Dukun-dukun ==
Untuk membantu rakyat dalam kebutuhan spiritual mereka, ada pelaksana-pelaksana ilmu magis yang disebut [[dukun]]. Dukun-dukun ini aktif dalam menyembuhkan atau dalam praktik-praktik mistik seperti [[numerologi]]. Mereka mengadakan kontak dengan kekuatan-kekuatan supranatural yang melakukan perintah para dukun ini. Beberapa dukun ini akan melakukan [[ilmu hitam]] tetapi kebanyakan adalah jika dianggap sangat bermanfaat oleh orang Sunda. Sejak lahir hingga mati hanya sedikit keputusan penting yang dibuat tanpa meminta pertolongan dukun. Kebanyakan orang mengenakan jimat-jimat di tubuh mereka serta meletakkannya pada tempat-tempat yang menguntungkan dalam harta milik mereka. Beberapa orang bahkan melakukan manteramantra atau jampi-jampi sendiri tanpa dukun. Kebanyakan aktivitas ini terjadi di luar wilayah Islam dan merupakan oposisi terhadap Islam, tetapi orang-orang ini tetap dianggap sebagai Muslim.
 
Memahami orang Sunda pada zaman ini merupakan tantangan yang besar bagi [[sejarawan]], [[antropolog]], dan sarjana-sarjana agama. Bahkan sarjana-sarjana Sunda yang terkemuka segan untuk mencoba melukiskan karakter dan kontribusi rakyat Sunda. Agaknya, melalui berbagai cara masyarakat Sunda telah terserap ke dalam budaya Indonesia sejak 50 tahun yang lalu.