Rumah Jew: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k jaman --> zaman
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: mas kawin → maskawin (2)
Baris 30:
 
== Nilai Kekerabatan dalam Rumah Jew ==
Nilai kekerabatan pada suku [[Asmat]] tidak hanya terbentuk dari hubungan darah keluarga maupun dari ikatan perkawinan, tetapi juga terbentuk ketika tinggal di Rumah Jew sejak masa kanak-kanak dahulu. Hubungan pertemanan yang terjalin antara lain seperti saling membantu jika salah satunya mengalami kesulitan, saling membagi bahan makanan, saling berbagi rokok, dan sebagainya. Hal yang paling ekstrim dalam berbagai adalah tradisi ''papisj'' yaitu tradisi saling menukar istri masing-masing untuk malam-malam yang telah ditentukan diiringi dengan pesta adat. Bahkan jalinan pertemanan bisa berlanjut sebagai jalinan kekerabatan ketika salah satunya ada yang meninggal dunia. Kaum kerabat yang meninggal dunia tersebut akan mengangkat saudara atau kerabat mereka yang masih hidup bahkan individu tersebut akan dipanggil namanya sesuai dengan nama saudaranya yang telah meninggal. Kaum kerabat yang meninggal tersebut juga akan memberikan berbagai barang peninggalannya kepada kerabatnya yang masih hidup seperti sagu, pakaian, beras, gula, dan siput. Kerabat yang masih hidup juga akan menanggung kewajiban seperti melakukan pelayanan di rumah duka terhadap kerabatnya yang meinggal selama 3 (tiga hari) dan juga menanggung berbagai hal yang ditanggung kerabatnya yang meninggal selama hidup seperti denda, konflik, dan mas kawinmaskawin.<ref name="kemdikbud">{{Cite book|title=Inventarisasi Dan Verivikasi Karya Budaya Seni Ukir Asmat|last=|first=Enos H. Rumansara, Enrico Y. Kondologit, Don Rodrigo Flassy, J. Budi Irianto, Sarini|publisher=Penerbit Kepel Press|year=2014|isbn=|location=Yogyakarta|pages=40}}</ref>
 
== Ritual Pada Kehidupan Suku Asmat ==
Baris 37:
* ''Kehamilan''. Pada tahap kehidupan ini, bayi yang dikandung sebagai penerus generasi akan dijaga dengan baik dengan bantuan ibu mertua agar kelak bisa melahirkan bayi dengan selamat.
* ''Kelahiran''. Pada tahap kehidupan ini, akan dilakukan upacara selamatan secara sederhana atas kelahiran bayi tersebut dengan pemotongan tali pusar menggunakan sembilu. Sembilu merupakan alat pemotong yang terbuat dari kayu bambu yang dilanjarkan. Selanjutnya bayi tersebut akan diberi ASI (Air Susu Ibu) sampai bayi tersebut berusia 2 tahun sampai 3 tahun.
* ''Pernikahan''. Tahap kehidupan ini berlaku jika salah satu suku [[Asmat]] sudah berusia 17 tahun. Pernikahan akan dilakukan oleh pihak mempelai laki-laki setelah persetujuan dari kedua pihak dan melalui uji keberanian untuk melamar pihak mempelai wanita dengan mas kawinmaskawin berupa piring antik yang harganya ditafsir dari harga perahu kapal Johnson. Jika ternyata penafsirannya kurang, maka pihak mempelai laki-laki wajib melunasinya. Perahu Johnson sendiri adalah kapal bermotor untuk mencari ikan di sungai saat kelak berumah tangga nanti.
* ''Kematian''. Pada tahap ini, jika kepala suku atau kepala adat yang meninggal maka jasadnya akan disimpan dalam bentuk mumi dan dipajang didepan joglo tiap suku. jika anggota keluarga biasa maka jasadnya akan dikuburkan biasa. Proses kematian ini diiringi oleh nyanyian berbahasa Asmat dan disertai dengan pemotongan ruas jari tangan dari anggota keluarga yang ditinggalkan sama seperti tradisi ''Yubitsume'' di Jepang.<ref name="gurupendidikan" />