Batuan karbonat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: Mikroba → Mikrob (2)
Baris 15:
* '''Dolomitisasi''' ''([[Dolomitization]])''
[[Dolomitisasi]] adalah perubahan limestone secara parsial maupun keseluruhan menjadi dolomit. Dolomit mempunyai komposisi CaMg(CO3) 2 dan secara kristalografi serupa dengan kalsit, namun lebih besar densitasnya, sukar larut dalam air, dan lebih mudah patah ([[brittle]]). Secara umum, dolomit lebih ''porous'' dan ''permeable'' dibandingkan batugamping. Saat sedimen terakumulasi, mineral yang kurang stabil mengkristal kembali atau terjadi rekristalisasi, menjadi yang lebih stabil. Proses ini umumnya terjadi pada batu gamping terumbu yang porous. Mineral aragonite (bahan struktur koral hidup), lama-kelamaan berekristalisasi menjadi bentuk polimorfnya, kalsit.
* '''Aktivitas MikrobaMikrob''' ''([[Microbial Activity]])''
Aktivitas [[organisme]] terjadi pada awal proses diagenesis segera setelah material sedimen mengalami pengendapan. Aktivitas organisme akan mempercepat atau memacu terjadi proses diagenesis lainnya. Organisme yang menyebabkan proses ini dapat merupakan organisme yang sangat kecil (mikrobia) di mana aktivitas jasad renik sangat berhubungan dengan proses dekomposisi material organik. Proses dekomposisi material organik akan mempengaruhi pH sehingga mempercepat terjadinya reaksi kimia dengan mineral penyusun sedimen. Aktivitas mikrobia antara lain [[fermentasi]], [[respirasi]], pengurangan [[nitrat]], [[besi]], [[sulfat]] dan pembentukan [[gas methana]]. Selain itu aktivitas organisme lainnya terjadi ketika endapan sedimen berlangsung seperti ''burowing'' dan ''boring''. Proses ini akan membentuk kenampakan yang khas pada batuan sedimen yang disebut struktur sedimen. Aktivitas mikrobamikrob ini dapat temasuk proses kimia maupun fisik.
* '''Kompaksi Mekanik''' ''([[Mechanical Compaction]])''
Proses kompaksi pada umumnya terjadi akibat terbebaninya lapisan akibat [[sedimen]] yang berada di atasnya, sehingga menyebabkan hubungan antar butir menjadi lebih dekat dan juga air yang terkandung dalam pori-pori lapisan tertekan keluar. Kompaksi ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor tekanan. Dengan demikian volume batuan sedimen yang terbentuk menjadi lebih kecil, namun sangat kompak. Kompaksi merupakan proses penyusunan kembali butiran sedimen sehingga menghasilkan hubungan antara butiran yang lebih rapat. Hasil dari proses kompaksi adalah penurunan porositas dan permeablitas sedimen, pengeluaran fluida dan pori antara butiran serta penipisan perlapisan.