Revisi per 4 Desember 2019 05.57 sunting Ilhamulub (bicara \| kontrib) 281 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan ← Revisi sebelumnya		Revisi per 15 April 2020 02.59 sunting balikkan HsfBot (bicara \| kontrib) Bot 1.172.010 suntingan k replaced: nahkoda → nakhoda Revisi selanjutnya →
Baris 3: Beliau merupakan ulama yang tegas dan penuh tanggungjawab, berani menegakkan hak, arif bijaksana dalam mengambil keputusan. Memerangi kemungkaran dan menegakkan kebenaran. Suatu saat, ketika rombongan H. Abu Su'ud pulang dari menunaikan ibadah haji dari Mekkah, saat melintas di perairan Kerajaan Kedah terjadi kesalahpahaman antara ~~nahkoda~~nakhoda kapal dengan pihak keamanan kerajaan Kedah. Pada saat itu Kerajaan Kedah tengah bersitegang dengan Kerajaan Siam. Akibatnya kapal rombongan dipaksa untuk menepi dan berlabuh di Kedah. Setelah menjelaskan kesalahpahaman antara kedua pihak, akhirnya pihak Kerajaan Kedah bersedia melepas kapal dan mempersilakan untuk melanjutkan perjalanan. Namun Sultan Kedah meminta kepada H. Abu Su'ud untuk berkenan tetap tinggal sementara di Kedah sambil berdakwah untuk mengajari dan membimbing rakyat Kedah dalam bidang ilmu-ilmu agama. Setelah beliau mempertimbangkan segala sesuatunya, H. Abu Su'ud bersedia menetap di Kedah untuk berdakwah. Selama di Kedah beliau menikah dengan perempuan Kedah dan memperoleh seorang anak yang dinamakan Mas'ud. Dari anak beliau inilah melahirkan zuriat Banjar di tanah Kedah.

Abu Su'ud Al Banjari: Perbedaan antara revisi