Streptococcus pyogenes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: rematik → reumatik (2)
Baris 26:
Infeksi akibat strain tertentu ''Streptococcus pyogenes'' bisa dikaitkan dengan pelepasan [[toksin]] bakteri. Infeksi kerongkongan yang dihubungkan dengan pelepasan toksin tertentu bisa menimbulkan [[penyakit jengkering]] (scarlet fever). Infeksi toksigen ''Streptococcus pyogenes'' lainnya bisa menimbulkan [[sindrom syok toksik]] streptococcus, yang bisa mengancam hidup.
 
''Streptococcus pyogenes'' juga bisa menyebabkan penyakit dalam bentuk sindrom "non-pyogenik" (tak dihubungkan dengan perbiakan bakteri dan pembentukan nanah setempat) pascainfeksi. Komplikasi yang diperantarai [[autoimun]] itu mengikuti sejumlah kecil persentase infensi dan termasuk [[penyakit rematikreumatik]] dan [[glomerulonefritis]] pasca-streptococcus akut. Kedua keadaan itu muncul beberapa minggu menyusul infeksi awal streptococcus. [[Penyakit rematikreumatik]] dicirikan dengan peradangan sendi dan/atau jantung menyusul sejumlah [[faringitis]] streptococcus. [[Glomerulonefritis]] akut, peradangan [[glomerulus]] [[ginjal]], bisa mengikuti [[faringitis]] streptococcus atau infeksi kulit.
 
Bakteri ini benar-benar sensitif terhadap [[penisilin]]. Kegagalan penanganan dengan [[penisilin]] umumnya dikaitkan dengan organisme komensal lain yang memproduksi β-laktamase atau kegagalan mencapai tingkat jaringan yang cukup di tenggorokan. Strain tertentu sudah kebal akan [[makrolid]], [[tetrasiklin]] dan [[klindamisin]].