Maluku Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Iksan Albaar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Iksan Albaar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 65:
| [[Pulau Tidore|Tidore]] || align="right"|116,1 || align="right"|111.000|| align="right"|455,09/km<sup>2</sup> || [[Kie Matubu]] || align="right"|1.730&nbsp;m (5.680&nbsp;ft) || {{coord|0.66|N|127.40|E|type:isle}}
|-
| [[Pulau Makian|Makian]] || align="right"|113,1 || align="right"|12.394 || align="right"|109,58/km<sup>2</sup> || [[Gunung Kie Besi|Kie Besi]] || align="right"|1.357&nbsp;m (4.452&nbsp;ft) || {{coord|0.32|N|127.40|E|type:isle}}
|-
| [[Pulau Kayoa|Kayoa]] || align="right"|72,71 || align="right"|16.707 || align="right"|229,78/km<sup>2</sup> || [[Gunung Tigalalu]] || align="right"|422&nbsp;m (1.385&nbsp;ft) || {{coord|0.05|N|127.44|E|type:isle}}
Baris 73:
| [[Pulau Kasiruta|Kasiruta]] || align="right"|472,6 || align="right"|8.368 || align="right"|17,71/km<sup>2</sup> || [[Buku Kabau]] || align="right"|824 m (2.703 m) || {{coord|0.37|S|127.20|E|type:isle}}
|-
| [[Pulau Bacan|Bacan]] || align="right"|1.899,8 || align="right"|60.742 || align="right"|31,97/km<sup>2</sup> || [[Gunung Batusibela|Buku Sibela]] || align="right"|2.111&nbsp;m (6.926&nbsp;ft) || {{coord|0.62|S|127.53|E|type:isle}}
|-
| [[Pulau Mandioli|Mandioli]] || align="right"|229,8 || align="right"|8.788 || align="right"|38,24/km<sup>2</sup> || [[Buku Gaku]] || align="right"|331&nbsp;m (1.086&nbsp;ft) || {{coord|0.70|S|127.18|E|type:isle}}
Baris 138:
 
Beberapa Mamalia endemik juga ditemukan di kepulauan ini seperti [[Tikus Ekor Mosaik Obi]] (''Melomys obiensis''), [[Kelelawar Bertopeng]] (''Pteropus personatus''), dan tiga marsupial arboreal, [[Kuskus Maluku]] (''Phalanger ornatus''), [[Kuskus Rothschild]] (''Phalanger rothschildi''), [[Kuskus Bermata Biru]] (''Phalenger matabiru'') dan [[Kuskus Gebe]] (''Phalanger alexandrae'').
Kepulauan ini juga merupakan habitat lebah terbesar di dunia [[Megachile pluto]] atau [[|Lebah Raksasa Wallace]] (''Megachile pluto'') masyarakat setempat menamakan lebah ini O Ofungu Ma Koana yang artinya Lebah Raja<ref>,{{cite news|url=https://sains.kompas.com/read/2019/02/22/125923223/sembunyi-hampir-40-tahun-lebah-terbesar-di-dunia-ditemukan-di-maluku |title=Sembunyi Hampir 40 Tahun, Lebah Terbesar di Dunia Ditemukan di Maluku|publisher=Kompas}}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 154:
==== Portugis ====
[[Berkas:Francisco Serrão.jpg|jmpl|ka|240px|[[Francisco Serrão]], penjelajah eropa pertama yang menginjakkan kaki di [[Kepulauan Maluku]] pada tahun 1511.]]
[[Portugis]] merupakan bangsa eropa pertama yang datang ke Kepulauan Maluku yaitu di banda pada tahun 1511, dan sampai di Ternate pada masa pemerintahan [[Sultan Bayanullah]] tahun 1512 dibawah pimpinan [[Fransisco Serrão|Francisco Serrão]], mereka membangun sebuah benteng di Ternate pada tahun 1522 dan selesai pada tahun 1523. Benteng ini merupakan benteng kolonial pertama di Kepulauan Maluku yang diberi nama '''São João Batista''' ([[Benteng Kastela]]). Portugis juga diberi kedudukan dan hak istimewa sebagai mitra dan penasihat kesultanan. Pada 25 Februari 1570 Gubernur Portugis [[Lopez de Mezquita]] menjebak dan membunuh [[Sultan Khairun]] pada saat jamuan makan di Benteng Kastella. Pasca kematian Sultan Khairun, [[Sultan Baabullah]] dinobatkan menjadi sultan menggantikan ayahnya dan berjuang melawan Portugis. Sultan Baabullah mengepung Benteng Kastela selama lima tahun, sampaidan pada tanggal 15 Juli 1575 Portugis akhirnya menyerahkan benteng tersebut dan mundur ke [[Kota Ambon|Ambon]].
 
==== Spanyol ====
Baris 210:
 
=== Suku ===
Masyarakat di Maluku Utara sangat beragam. Total ada sekitar 28 suku dan bahasa di Maluku Utara. Mereka dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan bahasa yang digunakan, yaitu [[Austronesia]] and [[non-Austronesia]]. Kelompok Austronesia tinggal di bagian tengah dan timur Halmahera. Mereka diantaranya adalah [[Suku Buli]], [[Suku Maba]], [[Suku Patani]], [[Suku Sawai]] dan [[Suku Weda]]. Di Bagian Utara dan Barat Halmahera adalah kelompok bahasa non-Austronesia terdiri dari [[Suku Galela]], [[Suku Tobelo]], [[Suku Loloda]], [[Suku Tobaru]], [[Suku Modole]], [[Suku Togutil]], [[Suku Pagu]], [[Suku Waioli]], [[Suku Ibu]], [[Suku Sahu]], [[Suku Ternate]] dan [[Suku Tidore]]. Di [[Kepulauan Sula]] ada beberapa kelompok etnis seperti [[Suku Sula]], [[Suku Kadai]], [[Suku Mange]] dan [[Suku Siboyo]]. Sebagian besar masyarakat di daerah ini mengerti [[Bahasa Melayu Maluku Utara|Bahasa Melayu Ternate]], bahasa yang umum digunakan untuk berkomunikasi antar suku.<ref>{{cite book|author=Iem Brown|title=The Territories of Indonesia|url=https://books.google.com/books?id=lfPJAwAAQBAJ&pg=PA176|year=2009|publisher=Routledge|isbn=978-185743-215-2|page=176}}</ref>
 
=== Agama ===