Dadap: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: rematik → reumatik
Kalakutjet (bicara | kontrib)
k Perbaikan kesalahan penyebutan
Baris 22:
}}
 
'''Dadap''' atau '''cangkringayam''' adalah sejenis [[pohon]] anggota [[familiaFabaceae|suku]] Fabaceae]] (=Leguminosae). Tanaman yang kerap digunakan sebagai pagar hidup dan peneduh ini memiliki banyak sebutan yang lain. Di antaranya ''dadap ayam, dadap laut'' ([[bahasa Jawa|Jw.]];), ''dadap blendung'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]);, ''theutheuk'' ([[bahasa Madura|MdMdr.]]);, ''dalungdung'' ([[bahasa Bali|BalBl.]]);, ''deris'' ([[Timor|Tmr.]]);, ''galala itam'' ([[Maluku|Mlk.]]) dan lain-lain.
 
Juga ''dapdap, andorogat'' ([[FilipinaBahasa Filipino|Fil.]]); ''th'ong banz'' ([[Bahasa Laos|Laos]] (Sino-Tibetan)); ''thong baan, thong laang laai, thong phueak'' ([[Thailand|Thai]]); ''penglay-kathit'' ([[Burma]]); ''Indian coral tree, variegated coral tree'', ''tiger's claw'' ([[bahasa Inggris|Ingg.]]); ''arbre au corail, arbre immortel'' ([[bahasa Prancis|FrPr.]]) dan lain-lain.<ref name=icraf>ICRAF Agroforestry Tree Database: [http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/products/AFDbases/AF/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=18126 ''Erythrina variegata'' L.]</ref>
 
== Pengenalan ==
Baris 43:
Daun-daun dadap yang muda dapat digunakan sebagai sayuran. Daun-daun ini berkhasiat membanyakkan susu ibu, membuat tidur lebih nyenyak, dan bersama dengan bunganya untuk melancarkan [[haid]].<ref name=heyne_1031>Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 2. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 1031-1033.</ref> Cairan sari daun yang dicampur [[madu]] diminum untuk mengobati [[cacingan]]; sari daun dadap yang dicampur minyak [[jarak]] ([[kasteroli]]) digunakan untuk menyembuhkan [[disentri]]. Daun dadap yang dipanaskan digunakan sebagai tapal untuk meringankan reumatik. Pepagan (kulit batang) dadap memiliki khasiat sebagai pencahar, peluruh kencing dan pengencer dahak.<ref name=nfta_94-02/> Bijinya agaknya beracun.<ref name=heyne_1031/>
 
Namun, laporan terbaru pada tahun 1980-an menunjukkan di mana daun, batang, buah, dan akar dadap mengandung racun yang bernama [[asam hidrosianida]]. Racun yang lainnya yang ditemukan adalah eritrina. Dalam [[biji]]nya, ditemukan [[alkaloid]] eritralin dan hipaforin. Dalam sebuah tes pada seekor [[kodok]], ditemukan kodok tersebut menjadi sangat aktif dan banyak bergerak. Namun, dalam salah satu turunannya (''derivative''-nya), apabila terminum dalam dosis yang banyak, dapat menyebabkan kelumpuhan.<ref name="Dharma">Dharma, AP (1987). ''Indonesian Medicinal Plants [Tanaman Obat Indonesia]''. hal.60. [[Jakarta]]:[[Balai Pustaka]]. ISBN 979-407-032-7.</ref>
 
Memiliki kandungan [[protein]] (dan [[nitrogen]]) yang tinggi, daun-daun dadap juga dimanfaatkan sebagai pakan [[ternak]] atau untuk pupuk hijau. Sebatang pohon dadap yang berukuran sedang, yang dipangkas 3-4 kali setahun, dapat menghasilkan 15-50 [[kilogram|kg]] hijauan pakan ternak dalam setahunnya. Sejauh ini, daun-daun dadap diketahui tidak bersifat racun ([[toksin|toksik]]) bagi ternak ruminansia.<ref name=nfta_94-02/> Perakaran dadap bersimbiosis dengan [[bakteri]] ''Bradyrhizobium'' mengikat nitrogen dari udara, dan meningkatkan kesuburan tanah.<ref name=icraf/> Namun, dadap dapat digunakan sebagai [[insektisida|pemeberantas serangga]].<ref name=Dharma/>