Nuh dalam Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Penolakan kaum Nuh: Salah banyak Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Membalikkan revisi 16462593 oleh 116.206.28.4 (bicara) Tag: Pembatalan |
||
Baris 48:
== Penolakan kaum Nuh ==
Perjuangan Nuh dalam menyampaikan risalah-risalah tidak disambut oleh kaumnya, akibat kaum itu hanya memperhitungkan derajat nabi namun tidak sedikitpun mau memperhatikan risalah-risalahnya. Kaum itu menilai Nuh sebagai seorang yang menyimpang terhadap [[tradisi]] leluhur sehingga mereka menyebut ia sebagai orang sesat. Nuh membantah hal ini dengan pernyataan bahwa Allah yang telah mengutus ia sebagai seorang [[rasul]] supaya menyampaikan amanat-amanatNya sebagai nasihat-nasihat untuk mereka, bahwa Nuh mengetahui ajaran Allah yang tidak diketahui oleh kaumnya.<ref>Surah Al-A'raf: 61-62</ref><ref>Surah Hud:25</ref> Akan tetapi, kaum Nuh merasa ragu dan heran bahwa ada seorang pemberi peringatan tentang ajaran Allah dari kalangan mereka sendiri,<ref>Surah Al-A'raf:63</ref> oleh sebab mereka telah menganggap sosok Nuh setara dengan manusia biasa.<ref>Surah Hud: 27</ref> Kaum itu mempertanyakan pula mengapakah bukan sesosok malaikat, melainkan seorang manusia yang Allah utus kepada umat manusia;<ref>Surah Al-Mu'minun: 24</ref> orang-orang kafir menganggap Nuh hanya sebagai orang biasa yang hendak menduduki kedudukan paling dihormati
Sekalipun telah menegaskan bahwa ia adalah orang yang diperintah oleh Allah, kaum Nuh mencari dalih untuk menentang risalah-risalah tersebut. Kaum itu menilai para pengikut Nuh merupakan orang-orang bodoh yang didoktrin oleh ajakan Nuh, serta menuduh para pengikut sang nabi merupakan orang-orang lemah, miskin dan bukan dari kalangan terpandang di kaumnya. Golongan kaya raya di kaum Nuh menuduh bahwa tiada seorangpun yang mengikuti ajaran Nuh selain orang-orang tak berwibawa yang lekas terbujuk. Nuh membela para pengikutnya dengan menyatakan bahwa Allah tidak memandang kedudukan manusia, sebab Allah sendiri yang menentukan kadar karunia untuk seluruh manusia. Nuh tidak mengetahui mengapa para pengikutnya bukan berasal dari kalangan kaya ataupun kalangan terhormat, sebab hal ini merupakan perkara ghaib yang berada pada sisi Allah.<ref>Surah Hud: 31</ref> Oleh karena merasa tidak sederajat dalam hal kedudukan duniawi, kaum Nuh menuntut sang nabi supaya mengusir orang-orang rendahan dari kalangan pengikutnya.<ref>Surah Hud: 30</ref> Hal ini ditolak oleh Nuh sebab orang-orang tersebut bersedia ikut kepada dirinya karena memiliki keimanan kepada ajaran yang berasal dari Allah, sedangkan tindakan mengusir orang-orang yang beriman merupakan tindakan berdosa yang bertentangan dengan kewajiban seorang nabi, yakni mengabarkan risalah serta mengajak siapapun supaya menerima seruan Allah.
|