Distrik Negara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 56:
# Raden Panjang bergelar Pangeran Tumenggung.<ref name="hikayat banjar"/>
 
Pada awal abad ke-16, dari Negara Daha, keraton kemudian dipindah ke Banjarmasin dengan nama Kesultanan Banjarmasin karena Urang Nagara mengalami kekalahan. Menurut Hikayat Banjar dan Kotawaringin, sebanyak 40 Urang Nagara telah tertawan dan diberikan kepada pasukan Demak sebagai ganti tentara Demak yang gugur dalam peperangan pada tahun [[1526]] tersebut. Urang Nagara tersebut kemudian menetap di [[Demak, Demak|Demak]] dan desa [[Tedunan, WedungKedung, Jepara|Tadunan]].<ref name="hikayat banjar">{{ms}}[[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh, Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref> Pada waktu inilah kali pertama Urang Nagara migrasi keluar Tanah Banjar. Pada waktu Hikayat Banjar ditulis belum dikenal adanya sebutan bangsa atau suku Banjar, tetapi masih disebut dengan nama asal kampungnya masing-masing. Jika berziarah ke kompleks pemakaman Sultan Demak Raden Patah yang terletak di samping [[Masjid Agung Demak]], maka juri kunci masih dapat menunjukkan makam orang-orang asal Kalimantan yang dimakamkan di sana.
 
Menurut Hikayat Lambung Mangkurat yang disebut juga Hikayat Banjar versi II, ketika keraton telah dipindah ke Banjarmasin oleh Sultan Suriansyah, maka Urang Nagara yang mengalami kekalahan dalam perang tersebut dilarang memegang jabatan dalam pemerintahan kesultanan dan gelar kebangsawanan mereka diturunkan menjadi gelar bangsawan yang levelnya setingkat lebih rendah yaitu '''[[Andin]]''' dibanding gelar '''[[Gusti]]''' bagi keturunan [[Sultan Suriansyah]]. Bangsawan Nagara Daha inilah yang menjadi nenek moyang andin-andin di daerah Danau Salak, Alai Ulu dan kawasan Barito.