Niyāma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alfaaluska (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 14:
'''5.''' '''Dhamma Niyama (Hukum Fenomena).''' Hukum alam ini mengatur segala sesuatu yang tidak diatur oleh keempat hukum diatas. Hukum ini mengatur peristiwa-peristiwa khusus yang pernah terjadi semasa hidup Sang Buddha. Contohnya kejadian bumi bergetar saat Bodhisatta Gotama lahir, turunnya hujan panas dan dingin untuk memandikan Bodhisatta Gotama ketika terlahir di dunia, dan munculnya gempa bumi yang dahsyat ketika Sang Buddha mengambil keputusan untuk memasuki ''nibbāna''.
 
Dengan begitu, selain hukum karma, terdapat empat hukum lainnya yang berlaku di dunia ini. Tidak wajar jika menyatakan bahwa suatu kejadian disebabkan oleh karena satu hal. Biasanya suatu kejadian terjadi karena banyak hal yang mendukung, seperti contoh seseorang tertimpa bencana alam. Hal tersebut tidak sepenuhnya karena akibat karma buruk (''kamma niyama'') orang tersebut.
 
Ada kondisi seperti banjir—hukum fisika (''utu niyama'')— yang mendukung dan kondisi-kondisi lainnya dari hukum-hukum lainnya. Kelima hukum alam ini saling berhubungan dan dapat saling memengaruhi satu sama lain. Contohnya, ketika manusia sudah semakin jahat dan tidak menyayangi alam (sebab dari ''kamma niyama)'', makan akan terjadi perubahan (akibat dari ''kamma niyama)''. Hujan tidak akan turun pada musimnya (''utu niyama)'', tumbuhan mati (''bija niyama''), cuaca buruk (''utu niyama''), terjadi bencana alam (''utu niyama''), batin menjadi tidak tenang (''citta niyama'').
 
Menurut agama Buddha, pemikiran bahwa suatu kejadian seluruhnya karena hukum karma adalah kesalahan fatal dalam pandangan seseorang.