Konsultan politik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-REDIRECT +ALIH)
Konsultan politik adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang politik. Biasanya terkait pendampingan dan pemenangan dalam kontestasi politik, seperti pemilihan presiden, pemilihan kepala daerah, pemilihan umum wakil rakyat. Konsultan politik merumuskan strategi pemenangan meliputi manajemen tim sukses, kampanye politik, pemasaran politik dan komunikasi politik.
Tag: Menghapus pengalihan VisualEditor
Baris 1:
Konsultan politik adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan (''consultancy service'') dalam bidang politik. Biasanya terkait pendampingan dan pemenangan dalam kontestasi politik, seperti pemilihan presiden, pemilihan kepala daerah, pemilihan umum wakil rakyat. Konsultan politik merumuskan strategi pemenangan meliputi manajemen tim sukses, kampanye politik, pemasaran politik dan komunikasi politik. Dalam usaha memenangkan kandidat, konsultan politik sering menjadikan hasil survei baik kuantitatif maupun kualitatif sebagai acuan dalam memberikan saran kepada klien.
#ALIH[[Konsultan marketing politik‎]]
 
Tren konsultan politik di Indonesia mulai tumbuh semenjak adanya pemilihan presiden dan kepala daerah secara langsung.
 
== Konsultan Politik Dan Lembaga Survei ==
Di Indonesia kebanyakan lembaga survei merangkap sebagai konsultan politik. Sehingga terkadang hasil survei yang dipublikasikan ke publik terkadang bias karena mengandung kepentingan klien lembaga survei tersebut. Namun ada juga beberapa konsultan politik tidak memiliki lembaga survei dan menyerahkan pekerjaan survei politik ke lembaga survei profesional sehingga lebih objektif dalam memberikan masukan kepada klien.
 
== Konsultan Politik Terkenal di Indonesia ==
Konsultan politik yang terkenal di Indonesia antara lain adalah [[Denny JA]], [[Saiful Mujani]], [[Effendi Gazali]], [[Indo Barometer|M Qodari,]] [[Sandrina Malakiano|Eep Saefulloh Patah]], [[Burhanuddin Muhtadi]], [[Yunarto Wijaya]], [[Poltracking Indonesia|Hanta Yuda]] dan [[Welnaldi]].