Bakbakan, Gianyar, Gianyar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Angayubagia (bicara | kontrib)
Baris 37:
== Sejarah ==
=== Masa Kerajaan ===
Sekitar tahun 1800 M, tersebutlah seorang Ksatriaksatria, Keturunanketurunan Taman Bali, yang bernama ''I Dewa Gede Jelepung'', yang hidup mengembara, diikuti oleh pengiringnya yang banyak, diantaranya ''I Pulasari Pada''. Suatu saat, beliau menemui hutan lebat yang mempunyai kekuatan gaib, hutan itu kebanyakan pohon beringin dan ''kepah''/kepuh, tanpa penghuninya. Disana, timbul niat beliau untuk merabas hutan itu untuk dijadikan pemukiman bersama dengan pengikutnya yang setia. Karena hutan itu keramat, Beliau memohon (''nunas'') kepada roh halus, selanjutnya untuk dikabulkan merabasnya, akhirnya pada suatu saat ada suatu ilham, dan hal ini pun terwujud. Akhirnya hutan itu dirabas (''dibakbak'') dalam bahasa Bali, sehingga tempat tersebut dijadikan sebuah desa yang bernama Desa Bakbakan sampai sekarang.
 
Mengingat ''I Dewa Gede Jelepung'' mendapat ''Penugrahan'' (pewahyuan) dibawah pohon beringin, lalu dibangunlah sebuah Pura/Pelinggih di tempat itu, yang diberi nama ''Pura Dalem Pingit''. Tempatnya di sebelah selatan Kantor Desa Bakbakan. Disamping itu, beliau membuat sebuah ''pendeman'' (patok dari batu) yang diberi nama ''Batu Daha'', Sedangkan banjarnya bernama Banjar Petak, (sekarang yang masih bernama carik Petak).