Gereja Katolik Roma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
*drew (bicara | kontrib)
k sdkt copyedit
Baris 1:
[[ImageGambar:San Pietro Basilica.jpg|thumb|right|200px|Basilika Santo Petrus di Roma. Patung di depan adalah [[Santo Petrus]], yang merupakan [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] pertama dalam Gereja Katolik.]]
'''Gereja Katolik Roma''' (sering disebut singkatnya Gereja Katolik, silakan lihat [[Katolik]] untuk penjelasan yang lebih detil tentang "Gereja Katolik") adalah persekutuan [[Kristen]] yang dipimpin oleh [[Paus (Katolik Roma)|Paus]], Uskup Roma, dan percaya pada keyakinan yang dijelaskan dalam [[kredo]] dan keputusan yang dibuat oleh konsili Gereja awal.
 
'''Gereja Katolik Roma''' (sering disebut singkatnya Gereja Katolik, silakan lihat [[Katolik]] untuk penjelasan yang lebih detil tentang "Gereja Katolik") adalah persekutuan Kristen yang dipimpin oleh [[Paus (Katolik Roma)|Paus]], Uskup Roma, dan percaya pada keyakinan yang dijelaskan dalam [[kredo]] dan keputusan yang dibuat oleh konsili Gereja awal.
 
Hal ini didasarkan pada kredo yang menyatakan "Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik yang didirikan oleh Yesus Kristus", dan bahwa "satu-satunya Gereja Kristus yang menurut Kredo kami percayai adalah Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik" hadir dalam bentuk "Gereja Katolik, yang dipimpin oleh pengganti Petrus dan oleh para uskup yang berada dalam satu komuni bersamanya" (Dekrit Konsili Vatikan II, ''Lumen Gentium'', 8).
Baris 7 ⟶ 6:
Yang dimaksudkan dengan "pengganti Petrus" ini adalah Uskup Roma, Paus, yang ditahbiskan tanpa terputus sejak masa [[Yesus Kristus]] pada abad pertama. Inilah identitas yang kelihatan dari Gereja Katolik.
 
Berdasarkan tata cara beribadahnya, Gereja Katolik Roma dapat digolongkan menjadi dua [[ritus]]: [[ritus Barat]] (atau Latin) dan [[ritus Timur]]. Gereja Katolik di [[Indonesia]] mengikuti [[ritus Barat]].
 
== Gereja tertentu dalam Gereja Katolik Roma ==
Baris 14 ⟶ 13:
==Sejarah Gereja Katolik di Indonesia==
* '''Era Portugis'''
Di Indonesia, orang pertama yang menjadi Katolik adalah orang [[Maluku]] pada tahun [[1534]]. Ketika itu pelaut-pelaut [[Portugal|Portugis]] baru menemukan pulau-pulau rempah itu dan bersamaan dengan para pedagang dan serdadu-serdadu, para imam Katolik juga datang untuk menyebarkan Injil. Salah satu pendatang di Indonesia itu adalah [[Santo]] [[Fransiskus Xaverius]], yang pada tahun [[1546]] sampai [[1547]] datang mengunjungi pulau [[Ambon]], [[Saparua]] dan [[Ternate]]. Ia juga membaptis beberapa ribu penduduk setempat.
 
* '''Era VOC'''
Baris 25 ⟶ 24:
Pastor A. de Rhodes, seorang [[Yesuit]] Perancis, pencipta huruf abjad [[Vietnam]], dijatuhi hukuman berupa menyaksikan pembakaran salibnya dan alat-alat ibadat Katolik lainnya di bawah tiang gantungan, tempat dua orang pencuri baru saja digantung, lalu Pastor A. de Rhodes diusir (1646).
 
Yoanes Kaspas Kratx, seorang [[Austria]], terpaksa meninggalkan [[Batavia]] karena usahanya dipersulit oleh pejabat-pejabat VOC, akibat bantuan yang ia berikan kepada beberapa imam Katolik yang singgah di pelabuhan Batavia. Ia pindah ke [[MacauMakau]], masuk Serikat Jesus dan meninggal sebagai seorang martir di [[Vietnam]] pada 1737.
 
Pada akhir abad ke-18 Eropa Barat diliputi perang dahsyat antara [[Perancis]] dan [[InggrisBritania Raya]] bersama sekutunya masing-masing. Simpati orang Belanda terbagi, ada yang memihak Perancis dan sebagian lagi memihak InggrisBritania, sampai negeri Belanda kehilangan kedaulatannya. Pada tahun [[1806]], [[Napoleon Bonaparte]] mengangkat adiknya, [[Lodewijk]] atau [[Louis Napoleon]], seorang Katolik, menjadi raja Belanda. Pada tahun [[1799]] VOC bangkrut dan dinyatakan bubar.
 
* '''Era Hindia-Belanda'''
Baris 34 ⟶ 33:
Pada tanggal 4 April 1808, dua orang Imam dari Negeri Belanda tiba di Jakarta, yaitu Pastor Jacobus Nelissen, Pr dan Pastor Lambertus Prisen, Pr. Yang diangkat menjadi Prefek Apostolik pertama adalah Pastor J. Nelissen, Pr.
 
Gubernur Jendral [[Daendels]] (1808-1811) berkuasa menggantikan VOC dengan pemerintah [[Hindia Belanda]]. Kebebasan beragama kemudian diberlakukan, walaupun agama Katolik saat itu agak dipersukar. Imam saat itu hanya 5 orang untuk memelihara umat sebanyak 9.000 orang yang hidup berjauhan satu sama lainnya. Akan tetapi pada tahun [[1889]], kondisi ini membaik, dimanadi mana ada 50 orang imam di Indonesia. Di daerah [[Yogyakarta]], misi Katolik dilarang sampai tahun [[1891]].
 
* '''Van Lith'''
Misi Katolik di daerah ini diawali oleh Pastor F. [[van Lith]], SJ yang datang ke Muntilan pada tahun [[1896]]. Pada awalnya usahanya tidak membuahkan hasil yang memuaskan, akan tetapi pada tahun 1904 tiba-tiba 4 orang kepala desa dari daerah Kalibawang datang ke rumah Romo dan mereka minta untuk diberi pelajaran agama. Sehingga pada tanggltanggal [[15 Desember]] [[1904]], rombongan pertama orang Jawa berjumlah 178 orang dibaptis di sebuah mata air Semagung yang terletak di antara dua batang pohon sono. Tempat bersejarah ini sekarang menjadi tempat ziarah [[Sendangsono]].
 
Romo van Lith juga mendirikan sekolah guru di Muntilan yaitu ''Normaalschool'' di tahun [[1900]] dan ''Kweekschool'' (Sekolah Pendidikan Guru) di tahun [[1904]]. Pada tahun [[1918]] sekolah-sekolah Katolik dikumpulkan dalam satu yayasan, yaitu [[Yayasan Kanisius]]. Para imam dan Uskup pertama di Indonesia adalah bekas siswa Muntilan. Pada permulaan abad ke-20 gereja Katolik berkembang pesat.
Baris 57 ⟶ 56:
[[Paus Paulus VI]] berkunjung ke Indonesia pada [[1970]]. Kemudian tahun [[1989]] [[Paus Yohanes Paulus II]] mengunjungi Indonesia. Kota-kota yang dikunjunginya adalah [[Jakarta]], [[Medan]] (Sumatra Utara), [[Yogyakarta]] (Jawa Tengah dan DIY) dan [[Dili]] (Timor Timur).
 
==Pranala Luarluar==
*{{en}} [http://www.vatican.va/roman_curia/congregations/cfaith/documents/rc_con_cfaith_doc_28051992_communionis-notio_en.html Surat Uskup Gereja Katolik 28 Mei 1992]
 
[[Kategori:Kristen]]