Rasa Sayange: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 140.213.57.17 dan 2405:3800:382:6F99:72A5:49E5:F612:F92F) dan mengembalikan revisi 15275975 oleh Hillun Vilayl Napis |
||
Baris 5:
Jika didengarkan, lagu ini layaknya seperti [[sajak]] atau [[pantun]] yang bersahutan yang merupakan tradisi lisan orang Maluku. Oleh karenanya banyak versi dari lagu ini karena liriknya dapat dibuat sendiri sesuai maksud dan tujuan dari lagu tersebut.
Namun dari liriknya tetap diawali oleh kalimat "''Rasa sayange rasa sayang sayange, Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange"'' dan di akhir lagu ini liriknya selalu diakhiri dengan kalimat "''Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi"''.
== Kontroversi ==
Lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata [[Malaysia]] untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar bulan [[Oktober 2007]]. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu kepulauan Nusantara (
Tentang bukti rekaman "Rasa Sayange", bukti lagu tersebut direkam oleh [[Lokananta]], [[Solo, Indonesia]] pada tahun 1962 dalam [[piringan hitam]] [[Gramophone]].<ref name="kompas.com" /> Rekaman master dari piringan ini masih disimpan oleh Perum PNRI Cabang Surakarta yang dahulunya adalah PN Lokananta. Namun ini tidak bisa dijadikan bukti kuat karena teks asli lirik lagu tidak pernah ditemukan. Ini dikenal sebagai rekaman pertama terhadap lagu ini. Piringan hitam tersebut didistribusikan sebagai souvenir kepada partisipan Asian Games ke 4 tahun 1962 di Jakarta, dan lagu "Rasa Sayange" adalah salah satu lagu rakyat Indonesia di piringan tersebut, bersama dengan lagu [[etnis]] lain Indonesia seperti [[Sorak-sorak Bergembira]], [[O Ina ni Keke]], dan [[Sengko Dainang]].<!--
|