Roma: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 122:
[[Berkas:Capitoline she-wolf Musei Capitolini MC1181.jpg|jmpl|ka|[[Lupa Capitolina]] menyusui kedua bayi kembar, [[Romulus dan Remus]].]]
Cerita-cerita tradisional yang diwariskan oleh orang-orang [[Romawi Kuno|Romawi kuno]] menjelaskan awal [[Sejarah Roma|sejarah kota mereka]] dari sisi [[legenda]] dan [[mitos]]. Di antaranya yang paling umum, dan mungkin yang paling terkenal di antara semua [[mitologi Romawi]], adalah kisah [[Romulus dan Remus]], kedua anak kembar yang disusui oleh seekor [[serigala abu-abu|serigala betina]].<ref name="livy1797"/> Mereka memutuskan untuk membangun sebuah kota, namun setelah suatu perdebatan, Romulus membunuh saudaranya dan kota tersebut menggunakan namanya. Menurut para penulis sejarah Romawi, peristiwa itu terjadi pada tanggal 21 April 753 SM.<ref name=awg73>Hermann & Hilgemann(1964), p.73</ref> Bagaimanapun, legenda tersebut perlu disesuaikan dengan suatu tradisi ganda, yang ditetapkan lebih awal, yang menceritakan pelarian seorang [[Perang Troya|pengungsi Troya]] bernama [[Aineias]] ke Italia dan mengawali garis keturunan bangsa Romawi melalui [[Askanius|Iulus]] putranya, senama dengan [[en
=== Monarki, republik, kekaisaran ===
Baris 137:
Sejak permulaan abad ke-2 SM, terjadi perebutan kekuasaan antara kedua kelompok aristokrat: ''[[optimates]]'', yang merupakan kelompok [[Senat Romawi|Senat]] konservatif, dan ''[[populares]]'', yang mengandalkan bantuan [[pleb]]s (kelas bawah perkotaan) untuk memperoleh kekuasaan. Pada periode yang sama, kebangkrutan para petani kecil dan timbulnya lahan-lahan besar yang mempekerjakan budak memicu migrasi besar-besaran ke kota ini. Perang yang berkelanjutan menimbulkan kebutuhan akan tentara profesional, yang lebih loyal kepada para jenderalnya daripada kepada republik. Oleh karena itu, pada paruh kedua abad ke-2 dan selama abad ke-1 SM, terjadi berbagai konflik internal maupun di luar negeri: setelah kegagalan upaya reformasi sosial yang dilakukan [[Tiberius Sempronius Gracchus|Tiberius]] dan [[Gaius Gracchus]], dari kelompok ''populares'',<ref name=awg89>Hermann & Hilgemann (1964), p.89</ref> dan perang melawan [[Jugurtha]],<ref name=awg89/> terjadi [[Perang saudara pertama Sulla|perang saudara pertama]] antara [[Gaius Marius]] dan [[Lucius Cornelius Sulla|Sulla]].<ref name=awg89/> Selanjutnya terjadi [[Perang Budak Ketiga|pemberontakan besar para budak]] di bawah kepemimpinan [[Spartakus]],<ref name=awg91>Hermann & Hilgemann (1964), p.91</ref> kemudian disusul pembentukan [[Triumvirat Pertama]] dengan [[Julius Caesar|Caesar]], [[Pompeius]], dan [[Marcus Licinius Crassus|Crassus]] sebagai para pemimpinnya.<ref name=awg91/>
Penaklukan [[Galia]] menjadikan Caesar sangat berkuasa dan populer, yang menyebabkan terjadinya [[Perang Saudara Caesar|perang saudara kedua]] melawan Senat dan Pompeius. Setelah kemenangannya, Caesar mengukuhkan dirinya sebagai [[Dictator perpetuo|diktator seumur hidup]].<ref name=awg91/> Pembunuhannya menyebabkan dibentuknya [[Triumvirat Kedua]] antara [[Augustus|Oktavianus]] (pewaris dan cucu-keponakan Caesar), [[Markus Antonius]], dan [[Marcus Aemilius Lepidus (triumvir)|Lepidus]], serta [[Perang Akhir Republik Romawi|perang saudara yang lain]] antara Oktavianus dan Antonius.<ref name=awg93>Hermann & Hilgemann (1964), p.93</ref> Oktavianus pada tahun 27 SM menjadi ''[[Princeps|princeps civitatis]]'' dan mendapat gelar [[Augustus]], mengawali [[principatus]], suatu [[diarki]] antara ''princeps'' dan senat.<ref name=awg93/> Roma didirikan sebagai suatu kekaisaran [[de facto]], yang meraih ekspansi terbesarnya pada abad kedua di bawah kepemimpinan Kaisar [[Trajanus]], Roma dikukuhkan sebagai [[caput Mundi]], yaitu ibu kota dunia, suatu ungkapan yang telah disematkan pada periode Republik. Selama dua abad pertamanya, kekaisaran dipimpin oleh para kaisar dari [[en
[[Berkas:RomanEmpire 117.svg|jmpl|ka|Kekaisaran Romawi pada masa kejayaannya menguasai sekitar 6,5 juta kilometer persegi<ref>Parker, Philip, "The Empire Stops Here". p.2.</ref> permukaan tanah.]]
|